faktor daktilitas maksimum yang dapat dikerahkan oleh sistem struktur gedung yang bersangkutan. Apabila Vn adalah pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan struktur gedung, Vc adalah pembebanan maksimum akibat pengaruh gempa rencana yang dapat diserap oleh struktur gedung elastik penuh dalam kondisi di ambang keruntuhan dan Vy adalah pembebanan yang menyebabkan pelelehan pertama di dalam struktur gedung, maka berlaku hubungan : Vn = V y Vc = f1 R Dimana f1 adalah faktor kuat lebih beban dan bahan yang terkandung di dalam struktur gedung dan nilainya ditetapkan sebesar 1,6 dan R disebut faktor reduksi gempa menurut persamaan : 1,6 ≤ R = µ . f1 ≤ Rm Dari persamaan di atas R = 1,6 adalah faktor reduksi gempa untuk struktur gedung yang berperilaku elastik penuh, sedangkan Rm adalah faktor reduksi maksimum yang dapat dikerahkan oleh sistem struktur yang bersangkutan. Dalam tabel 3 dicantumkan nilai R untuk berbagai nilai µ yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa nilai µ dan R tidak dapat melampaui nilai maksimumnya. Sedangkan dalam tabel 4 ditetapkan nilai µm yang dapat dikerahkan oleh beberapa jenis sistem dan subsistem struktur gedung, berikut faktor reduksi maksimum Rm yang bersangkutan. 18
Tabel 3. Parameter daktilitas struktur gedung Taraf kinerja struktur gedung µ R Elastik penuh 1,0 1,6 Daktial parsial 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 2,4 3,2 4,0 4,8 5,6 6,4 7,2 8,0 Daktail penuh 5,3 8,5 Tabel 4. Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor tahanan lebih struktur dan faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan subsistem struktur gedung Sistem dan subsistem struktur bangunan gedung 1. Sistem dinding penumpu (Sistem struktur yang tidak memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Dinding penumpu atau sistem bresing memikul hampir semua beban gravitasi. Beban lateral dipikul dinding geser atau rangka bresing). 2. Sistem rangka gedung (Sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Beban lateral dipikul dinding geser atau rangka bresing). 3. Sistem rangka pemikul momen (Sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Beban lateral dipikul rangka pemikul momen terutama melalui mekanisme lentur) 19 Uraian sistem pemikul beban gempa µ m Rm f 1. Dinding geser beton bertulangan 2,7 4,5 2,8 2. Dinding penumpu dengan rangka baja ringan dan bresing tarik 1,8 2,8 2,2 3. Rangka bresing di mana bresingnya memikul beban gravitasi a. Baja 2,8 4,4 2,2 b. Beton bertulangan (tidak untuk wilayah 5 & 6) 1,8 2,8 2,2 1. Rangka bresing eksentris baja (RBE) 4,3 7,0 2,8 2. Dinding geser beton bertulangan 3,3 5,5 2,8 3. Rangka bresing biasa a. Baja 3,6 5,6 2,2 b. Beton bertulang (tidak untuk wilayah 5 & 6) 3,6 5,6 2,2 4. Rangka bresing konsentrik khusus a. Baja 4,1 6,4 2,2 5. Dinding geser beton bertulangan berangkai daktail 4,0 6,5 2,8 6. Dinding geser beton bertulang kantilever daktail penuh 3,6 6,0 2,8 7. Dinding geser beton bertulang kantilever daktail parsial 3,3 5,5 2,8 1. Rangka pemikul momen khusus (SRPMK) a. Baja 5,2 8,5 2,8 b. Beton bertulang 5,2 8,5 2,8 2. Rangka pemikul momen menengah beton (SRPMM) (tidak untuk wilayah 5 & 6) 3,3 5,5 2,8 3. Rangka pemikul momen biasa (SRPMB) a. Baja 2,7 4,5 2,8 b. Beton bertulang 2,1 3,5 2,8 4. Rangka batang baja pemikul momen khusus (SRBPMK) 4,0 6,5 2,8
- Page 1 and 2: 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUA
- Page 3 and 4: 1.3 Batasan Masalah Mengingat kompl
- Page 5 and 6: Pembebanan pada tribun stadion dan
- Page 7 and 8: kuat tekan beton relatif tinggi dib
- Page 9 and 10: c. Bila ketahanan struktur terhadap
- Page 11 and 12: 2.2.6.2 Beban Gempa Nominal Statik
- Page 13 and 14: Gambar 1. Wilayah Gempa Indonesia D
- Page 15 and 16: 2.2.6.4 Pembatasan Waktu Getar Alam
- Page 17: Tabel 2. Faktor Keutamaan I untuk b
- Page 21 and 22: erbentuk profil tunggal atau profil
- Page 23 and 24: Untuk nilai Nn sesuai dengan SNI 03
- Page 25 and 26: maasing-masinng adalah M = = Sedang
- Page 27 and 28: gallih / kern / jarak 2 dimmensi da
- Page 29 and 30: c. Untuk αm lebih besar dari 2,0,
- Page 31 and 32: adalah ukuran relatif dari balok te
- Page 33 and 34: Momen negatif terfaktor interior Mo
- Page 35 and 36: Tabel 7. Nilai αmin β Rasio dari
- Page 37 and 38: kecil daripada atau sama dengan 30
- Page 39 and 40: Dari tiga besaran perencanaan terse
- Page 41 and 42: Apabila rasio d/b memenuhi syarat (
- Page 43 and 44: Dengan dua bahan yang berbeda yang
- Page 45 and 46: i. Dengan ND2 = As’ . fs’, meng
- Page 47 and 48: Sesuai dengan ketentuan SNI 03-2847
- Page 49 and 50: Apabila dihitung sebagai balok T pe
- Page 51 and 52: Pada ppenampang persegi, teg gangan
- Page 53 and 54: Untuk ringkasan atau ikhtisar langk
- Page 55 and 56: Al = , i. Renca
- Page 57 and 58: dilakukan antara 1,5%-3% dari luas
- Page 59 and 60: Keseimbangan gaya-gaya, ΣH = 0, pa
- Page 61 and 62: 22 Panjang efektif k lu diperlakuka
- Page 63 and 64: meenggambarkkan momeen-momen sellam
- Page 65 and 66: . dengan perumusan Terzaghi Qtiang
- Page 67 and 68: pondasi dangkkal akan meendekati ni
- Page 69 and 70:
2.7.4 Tiaang Pancanng Kelomppok (Pi
- Page 71 and 72:
yanng letaknyaa terjauh adaalah : d
- Page 73 and 74:
daya dukung kelompok tiang (group p
- Page 75 and 76:
3.3 Dimensi Rangka Atap ( satuan da
- Page 77 and 78:
3.4 Pembebanan 3.4.1 Beban Mati Be
- Page 79 and 80:
= 1,2 . 25 = 30 kg/m 2 atau = - 1,2
- Page 81 and 82:
At9 At8 At7 At6 9 8 At4 7 At3 6 At2
- Page 83 and 84:
no. simpul Tabel 9. Pembebanan Rang
- Page 85 and 86:
19 1.5453 1182.1545 1171.1609 160.8
- Page 87 and 88:
19 1.5453 ‐1182.1545 ‐1171.1609
- Page 89 and 90:
3.4.5 Kombinasi Beban Agar desain p
- Page 91 and 92:
Batang Tabel 12. Gaya Batang Akibat
- Page 93 and 94:
Batang Tabel 12. Gaya Batang Akibat
- Page 95 and 96:
Batang Tabel 12. Gaya Batang Akibat
- Page 97 and 98:
3.6 Perencanaan Profil Struktur Ata
- Page 99 and 100:
dimana, φ = 0,85 (SNI 03-1729-2002
- Page 101 and 102:
dimana, φ = 0,85 (SNI 03-1729-2002
- Page 103 and 104:
Persyaratan keamanan batang tarik N
- Page 105 and 106:
jadi, Ru ≤ φ . Rnw 41,98 ≤ 46,
- Page 107 and 108:
ΣV = 0 R . sin 60,96 + T . sin 68,
- Page 109 and 110:
T 24 ΣH = 0 - T . cos 18,52 + R .
- Page 111 and 112:
X Y Y t X ΣH = 0 - T1 . cos 68,57
- Page 113 and 114:
T1 T1 113 karena dimensi yang diren
- Page 115 and 116:
karena 0,25 < λc < 1,2 maka jadi,
- Page 117 and 118:
Perencanaan Pelat Landas (Base Plat
- Page 119 and 120:
Luas permukaan yang diperlukan Apsf
- Page 121 and 122:
3.7.2 Pembebanan Gording Peninjaua
- Page 123 and 124:
syarat Py = 100 . sin 7,82 0 = 13,6
- Page 125 and 126:
eban angin = (6 . 8,941) . 127,5 kg