PMA Nomor 3 Tahun 2006 - Portal Kementerian Agama RI
PMA Nomor 3 Tahun 2006 - Portal Kementerian Agama RI PMA Nomor 3 Tahun 2006 - Portal Kementerian Agama RI
Pasal 854 Laporan tersebut dalam Pasal 853, dapat juga disampaikan kepada pejabat tertentu lainnya atas petunjuk Menteri. BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 855 Dengan berlakunya Peraturan ini: (1) Satuan organisasi yang mengalami perubahan nomenklatur atau penggabungan struktur, tugas pokok dan fungsi di lingkungan Departemen Agama Pusat, perlu segera melakukan penataan administrasi dan ketatalaksanaan di lingkungan masing-masing dengan ketentuan proses pengalihan sarana prasarana, ketenagaan, program dan anggaran pada satuan organisasi yang bersangkutan diatur lebih lanjut oleh masing-masing pimpinan satuan organisasi eselon I dengan koordinasi Sekretaris Jenderal Departemen Agama; (2) Satuan kerja/organisasi yang baru yang belum mempunyai anggaran, personalia dan peralatan tersendiri, akan ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal dengan koordinasi satuan organisasi eselon I yang bersangkutan; (3) Ketentuan tentang organisasi instansi vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Agama masih tetap berlaku sebelum diubah dan/atau ditetapkan Peraturan yang baru. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 856 (1) Perubahan atas kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Agama setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara; (2) Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 857 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2006 MENTERI AGAMA R.I MUHAMMAD M. BASYUNI 150
- Page 99 and 100: Pasal 545 Dalam melaksanakan tugas
- Page 101 and 102: Pasal 558 (1) Seksi Upacara dan Sar
- Page 103 and 104: Pasal 571 Subdirektorat Pendidikan
- Page 105 and 106: BAB IX DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGA
- Page 107 and 108: Pasal 594 Bagian Keuangan dan Umum
- Page 109 and 110: Pasal 605 Subdirektorat Lembaga dan
- Page 111 and 112: c. penyiapan bahan pembinaan tenaga
- Page 113 and 114: a. perumusan dan penetapkan visi, m
- Page 115 and 116: Pasal 642 Bagian Keuangan terdiri d
- Page 117 and 118: Direktorat Pembinaan Haji terdiri d
- Page 119 and 120: (3) Seksi Monitoring dan Evaluasi P
- Page 121 and 122: Pasal 679 Subdirektorat Penyiapan D
- Page 123 and 124: Direktorat Pengelolaan Biaya Perjal
- Page 125 and 126: a. Seksi Pemantauan; b. Seksi Evalu
- Page 127 and 128: Pasal 718 Dalam menyampaikan lapora
- Page 129 and 130: Pasal 729 Bagian Perencanaan dan Ke
- Page 131 and 132: (3) Subbagian Perlengkapan mempunya
- Page 133 and 134: BAB XII BADAN PENELITIAN DAN PENGEM
- Page 135 and 136: Pasal 763 (1) Subbagian Perencanaan
- Page 137 and 138: Pasal 775 (1) Subbagian Keuangan me
- Page 139 and 140: Pasal 786 Bidang Evaluasi dan Pelap
- Page 141 and 142: Pasal 797 Dalam melaksakan tugas se
- Page 143 and 144: Pasal 809 Dalam melaksakan tugas se
- Page 145 and 146: . Penyiapan bahan evaluasi dan lapo
- Page 147 and 148: Pasal 836 Bidang Evaluasi dan Pelap
- Page 149: Pasal 849 (1) Staf Ahli terdiri ata
Pasal 854<br />
Laporan tersebut dalam Pasal 853, dapat juga disampaikan kepada pejabat tertentu lainnya<br />
atas petunjuk Menteri.<br />
BAB XIV<br />
KETENTUAN PERALIHAN<br />
Pasal 855<br />
Dengan berlakunya Peraturan ini:<br />
(1) Satuan organisasi yang mengalami perubahan nomenklatur atau penggabungan struktur, tugas<br />
pokok dan fungsi di lingkungan Departemen <strong>Agama</strong> Pusat, perlu segera melakukan penataan<br />
administrasi dan ketatalaksanaan di lingkungan masing-masing dengan ketentuan proses<br />
pengalihan sarana prasarana, ketenagaan, program dan anggaran pada satuan organisasi yang<br />
bersangkutan diatur lebih lanjut oleh masing-masing pimpinan satuan organisasi eselon I<br />
dengan koordinasi Sekretaris Jenderal Departemen <strong>Agama</strong>;<br />
(2) Satuan kerja/organisasi yang baru yang belum mempunyai anggaran, personalia dan peralatan<br />
tersendiri, akan ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal dengan koordinasi satuan organisasi<br />
eselon I yang bersangkutan;<br />
(3) Ketentuan tentang organisasi instansi vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan<br />
Departemen <strong>Agama</strong> masih tetap berlaku sebelum diubah dan/atau ditetapkan Peraturan yang<br />
baru.<br />
BAB XV<br />
KETENTUAN PENUTUP<br />
Pasal 856<br />
(1) Perubahan atas kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja menurut<br />
Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri <strong>Agama</strong> setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan<br />
tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara;<br />
(2) Keputusan Menteri <strong>Agama</strong> <strong>Nomor</strong> 1 <strong>Tahun</strong> 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,<br />
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen <strong>Agama</strong> dinyatakan tidak<br />
berlaku lagi.<br />
Pasal 857<br />
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.<br />
Ditetapkan di Jakarta<br />
pada tanggal 24 Januari <strong>2006</strong><br />
MENTE<strong>RI</strong> AGAMA R.I<br />
MUHAMMAD M. BASYUNI<br />
150