PMA Nomor 3 Tahun 2006 - Portal Kementerian Agama RI
PMA Nomor 3 Tahun 2006 - Portal Kementerian Agama RI
PMA Nomor 3 Tahun 2006 - Portal Kementerian Agama RI
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pasal 843<br />
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi/satuan kerja dari bawahan,<br />
wajib melakukan pengolahan atas laporan pelaksanaan tugas tersebut untuk dipergunakan sebagai<br />
salah satu bahan utama dalam penilaian prestasi kerja, pengambilan keputusan dan pembinaan<br />
karier pegawai serta penyempurnaan pelaksanaan tugas lebih lanjut.<br />
Pasal 844<br />
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula<br />
kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.<br />
Pasal 845<br />
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh pimpinan<br />
satuan organisasi bawahannya, dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, masingmasing<br />
wajib mengadakan rapat berkala.<br />
BAB XIII<br />
STAF AHLI MENTE<strong>RI</strong><br />
Bagian Pertama<br />
Tugas dan Fungsi<br />
Pasal 846<br />
(1) Staf Ahli Menteri selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Staf Ahli adalah unsur pembantu<br />
Menteri di bidang keahlian tertentu, yang berada di bawah dan bertanggung-jawab langsung<br />
kepada Menteri <strong>Agama</strong>.<br />
(2) Staf Ahli secara administratif berada dalam lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen<br />
<strong>Agama</strong>.<br />
Pasal 847<br />
Staf Ahli mempunyai tugas melakukan pengamatan, penelaahan, pemberian pertimbangan<br />
dan saran pemecahan masalah secara konseptual mengenai hal-hal tertentu menurut keahliannya<br />
yang berkaitan dengan masalah-masalah keagamaan kepada Menteri <strong>Agama</strong>.<br />
Pasal 848<br />
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 849, Staf Ahli<br />
menyelenggarakan fungsi :<br />
a. pemikiran dan pengkajian aspek kerukunan antar umat beragama dalam rangka mewujudkan<br />
peningkatan kebijakan penanganan masalah-masalah kerukunan umat beragama;<br />
b. pemikiran dan pengkajian aspek hubungan lembaga keagamaan dalam rangka mewujudkan<br />
peningkatan kebijakan penanganan masalah-masalah organisasi keagamaan dan pemukapemuka<br />
agama;<br />
c. pemikiran dan pengkajian aspek pembinaan hubungan organisasi keagamaan internasional<br />
dalam rangka mewujudkan peningkatan kebijakan penanganan masalah-masalah hubungan<br />
organisasi keagamaan internasional;<br />
d. pemikiran dan pengkajian aspek kemasyarakatan dalam rangka mewujudkan peningkatan<br />
kebijakan penanganan masalah-masalah kemasyarakatan;<br />
e. pemikiran dan pengkajian aspek pembinaan dan perberdayaan umat beragama dalam rangka<br />
mewujudkan peningkatan kebijakan penanganan masalah-masalah amal umat beragama.<br />
148