12.08.2013 Views

sambutan menteri agama ri pada pembukaan musyawarah kerja ...

sambutan menteri agama ri pada pembukaan musyawarah kerja ...

sambutan menteri agama ri pada pembukaan musyawarah kerja ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI<br />

PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH KERJA ULAMA<br />

TAFSIR AL-QUR'AN TINGKAT NASIONAL<br />

TANGGAL 8-10 MEI 2006<br />

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA<br />

Yang terhormat S<strong>ri</strong> Sultan Hamengkubuwono X/Gubernur Propinsi Daerah Istimewa<br />

Yogyakarta,<br />

Para alim ulama yang kami muliakan,<br />

Para anggota Tim Penyempurnaan Tafsir Al-Qur'an Dep. Agama,<br />

Para pejabat da<strong>ri</strong> pusat dan daerah,<br />

Hadi<strong>ri</strong>n peserta Musyawarah Kerja Nasional Ulama Al-Qur'an dan para undangan yang<br />

berbahagia<br />

Pertama-tama ma<strong>ri</strong>lah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, bahwa atas<br />

karunia-Nya, kita berkesempatan hadir di sini dalam acara <strong>pembukaan</strong> Musyawarah Kerja<br />

Ulama Tafsir Al-Qur'an Tingkat Nasional ini. Muker Nasional Ulama ini, dalam pandangan<br />

saya sangat penting selain untuk tetap menjaga hubungan baik antara ulama dan umara, juga<br />

untuk menja<strong>ri</strong>ng masukan dan saran-saran yang amat berharga da<strong>ri</strong> para alim ulama dan para<br />

pakar peserta muker, dalam rangka menjaga kemurnian Al-Qur'an dan pemasyarakatan Al-<br />

Qur'an, khususnya dalam penyempurnaan tafsir Al-Qur'an yang dilakukan oleh Departemen<br />

Agama. Dalam kaitan ini saya ingin menyampaikan penghargaan ke<strong>pada</strong> S<strong>ri</strong> Sultan/Gubernur<br />

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas kesediaan beliau menjadi tuan rumah Muker ini<br />

dan atas upayanya ikut mensosialisasikan A1-Qur'an di propinsi ini.<br />

Saya menyambut gembira prakarsa Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama untuk<br />

secara terus menerus menja<strong>ri</strong>ng masukan da<strong>ri</strong> para alim ulama dan masyarakat luas atas hasil<br />

<strong>kerja</strong> Tim Penyempurnaan Tafsir Al-Qur'an Departemen Agama dan segala yang berkenaan<br />

dengan upaya pemeliharaan Kitab Suci Al-Qur'an di Indonesia.<br />

Usaha pemeliharaan kesucian dan kemurnian Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam,<br />

<strong>pada</strong> hakikatnya merupakan kewajiban segenap umat Islam di seluruh dunia baik secara<br />

individu maupun secara kolektif. Di samping itu tugas berat tersebut diamanatkan ke<strong>pada</strong><br />

lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi yang di dalamnya ditetapkan orang-orang yang<br />

memiliki keahlian dalam berbagai bidang baik da<strong>ri</strong> segi tahfiz, rasm, tanda baca, tanda waqaf,<br />

qiraat, tajwid, tarjamah, tafsir maupun ulumul qur'an lainnya. Di Indonesia, lembaga yang<br />

dibe<strong>ri</strong> wewenang menangani hal ini adalah Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an yang<br />

dibentuk untuk pertama kali berdasarkan Surat Keputusan Mente<strong>ri</strong> Agama sejak tahun 1957<br />

kemudian terus diganti dan disempurnakan dengan Keputusan-keputusan Mente<strong>ri</strong> Agama<br />

be<strong>ri</strong>kutnya. Peraturan Mente<strong>ri</strong> Agama RI Nomor 1 Tahun 1982 menyebutkan: "Lajnah<br />

Pentashih Mushaf Al-Qur'an adalah lembaga pembantu Mente<strong>ri</strong> Agama dalam bidang<br />

pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Terjemahan, Tafsir, Rekaman dan penemuan elektronik<br />

lainnya yang berkaitan dengan Al-Qur'an".


Tugas-tugas Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an Departemen Agama da<strong>ri</strong> masa ke masa<br />

terus bertambah berat, mengingat bukan hanya bertugas mentashih teks, bacaan, terjemahan<br />

atau tafsir Al-Qur'an, baik dalam bentuk tulisan maupun media elektronik lainnya yang<br />

diterbitkan oleh berbagai pihak, melainkan juga memantau, mengawasi peredaran Al-Qur'an<br />

ke tengah-tengah masyarakat. Untuk tugas tersebut saya minta Lajnah untuk terus<br />

membe<strong>ri</strong>kan fasilitas dan bantuan bimbingan ke<strong>pada</strong> para penerbit Al-Qur'an sesuai dengan<br />

ketentuan agar hasil terbitan mereka luput da<strong>ri</strong> kesalahan dan lebih berkualitas.<br />

Menyada<strong>ri</strong> hal tersebut, Peme<strong>ri</strong>ntah kini sedang memproses peningkatan struktur Lajnah,<br />

menjadi Pusat tersendi<strong>ri</strong>, yaitu Pusat Pentashihan dan Pengkajian Al-Qur'an. Dengan<br />

peningkatan struktur ini, diharapkan seluruh tugas-tugas berkaitan dengan Al-Qur'an dapat<br />

ditangani secara lebih optimal dan dalam waktu yang lebih singkat, dengan produk yang lebih<br />

baik dan lebih meningkat, baik da<strong>ri</strong> segi kuantitas maupun kualitas. Upaya lain dalam rangka<br />

mendukung upaya pemeliharaan Kitab Suci Al-Qur'an, ialah perlunya dilakukan pelatihanpelatihan<br />

untuk tenaga pentashih, serta perlunya dilakukan rekruitment pegawai dengan<br />

kualifikasi khusus untuk calon-calon tenaga pentashih Al-Qur' an.<br />

Para peserta Muker yang saya hormati.<br />

Kehadiran terjemah dan tafsir Al-Qur'an bagi masyarakat Indonesia sangatlah penting,<br />

karena Al-Qur'an yang dalam bahasa aslinya berbahasa Arab, tidak mudah dimengerti oleh<br />

sebagian besar umat Islam Indonesia. Padahal, sebagai suatu kitab suci bagi umat Islam, Al-<br />

Qur'an harus dapat dimengerti maksud dan kandungan isinya agar dapat dihayati dan<br />

diamalkan dalam kehidupan seha<strong>ri</strong>-ha<strong>ri</strong>. Atas dasar itulah sejak semula Peme<strong>ri</strong>ntah Indonesia<br />

melalui Departemen Agama menaruh perhatian yang sangat besar terhadap keberadaan<br />

terjemah dan tafsir Al-Qur'an dengan mengusahakan penyusunan dan penyempurnaan<br />

berkelanjutan Terjemah Al-Qur'an maupun Tafsir Al-Qur'an. Demikianlah pentingnya<br />

terjemah dan tafsir Al-Qur'an bagi kaum Muslimin Indonesia.<br />

Namun perlu tetap disada<strong>ri</strong> bahwa terjemah Al-Qur'an atau tafsir Al-Qur'an, betapapun<br />

bagus dan sempurnanya, tetap bukanlah Al-Qur'an itu sendi<strong>ri</strong> dan tidak akan dapat<br />

sepenuhnya menggambarkan maksud ayat-ayat Al-Qur'an. Hal itu sekurang-kurangnya<br />

disebabkan oleh tiga hal, yaitu: pertama, keterbatasan pengetahuan penerjemah dan penafsir<br />

selaku manusia untuk mengetahui secara persis maksud Al-Qur'an sebagai kalamullah,<br />

kedua, karena terjemahan maupun Al-Qur'an bukanlah duplikat Al-Qur'an, dan ketiga,<br />

keterbatasan <strong>pada</strong>naan kosa kata dalam bahasa Indonesia. Karena itu A1-Qur'an adalah tetap<br />

dalam bahasa Arab dan inilah pula yang pertama-tama harus kita jaga kemurniannya itu.<br />

Setelah itu baru kemudian kita jaga kebenaran dan ketepatan arti serta tafsirnya itu.<br />

Karena itulah saya menyembut prakarsa penyelenggaraan Muker Nasional Ulama Al-<br />

Qur'an semacam ini sebagai upaya saling menyempurnakan dan membe<strong>ri</strong>kan masukan atas<br />

hasil yang telah dilakukan oleh Tim penyempurnaan Tafsir agar hasil yang dihadirkan<br />

menjadi lebih baik lagi dan menjadi milik kita umat Islam Indonesia.<br />

Dalam hubungan ini saya menghimbau ke<strong>pada</strong> semua umat Islam Indonesia agar<br />

senantiasa mencermati Al-Qur'an yang beredar di Indonesia, baik dalam bentuk Mushaf cetak<br />

maupun elektronik, ataupun dalam bentuk kutipan-kutipan agar terhindar da<strong>ri</strong> kesalahan<br />

sekecil apapun. Kemudian apabila ditemukan sesuatu kesalahan penulisan, saya<br />

mengharapkan hendaknya masyarakat segera menyampaikannya ke<strong>pada</strong> Lajnah Pentashih<br />

Mushaf Al-Qur'an atau ke<strong>pada</strong> Kantor Departemen Agama setempat. Saya berte<strong>ri</strong>ma kasih<br />

ke<strong>pada</strong> masyarakat luas yang selama ini telah amat sadar bagi pemeliharaan kemurnian Al-<br />

Qur’an itu. Saya ingin mengingatkan agar jangan sampai Al-Qur'an dipakai untuk<br />

kepentingan-kepentingan sempit dan sesaat. Saya juga ingin menghimbau agar kita semua<br />

terus berupaya memahami dan mengamalkan isi Al-Qur'an baik dalam hal yang<br />

berkaitan dengan ketauhidan, dengan ibadat, dengan moral dan akhlak, dengan muamalat dan<br />

aspek sya<strong>ri</strong>at lainnya, maupun yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.<br />

Akhirnya saya menyampaikan penghargaan yang tulus dan ucapan te<strong>ri</strong>ma kasih yang<br />

sedalam-dalamnya ke<strong>pada</strong> Tim Penyempurnaan Tafsir Al-Qur'an, serta ke<strong>pada</strong> para alim


ulama dan pakar peserta Muker ini atas partisipasi dan perhatiannya terhadap upaya<br />

penyempurnaan Tafsir Al-Qur'an Departemen Agama, semoga menjadi amal saleh kita<br />

bersama. Secara khusus sekali lagi saya ingin menyampaikan penghargaan setulusnya dan<br />

ucapan te<strong>ri</strong>makasih ke<strong>pada</strong> Yang Terhormat S<strong>ri</strong> Sultan Hamengkubuwono X atas perkenan<br />

beliau menyampaikan <strong>sambutan</strong> sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggaraaan event<br />

nasional yang penting ini. Semoga forum ini dapat membe<strong>ri</strong>kan suasana batin dan penguatan<br />

bangunan spi<strong>ri</strong>tual yang lebih kokoh bagi umat Islam Indonesia dalam memelihara<br />

kemurnian, memahami dan mengamalkan Al-Qur'an.<br />

Yogyakarta, 8 Mei 2006<br />

Mente<strong>ri</strong> Agama RI,<br />

ttd<br />

Muhammad M. Basyuni

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!