10.08.2013 Views

efisiensi penggunaan air berbagai teknik irigasi untuk pertanaman ...

efisiensi penggunaan air berbagai teknik irigasi untuk pertanaman ...

efisiensi penggunaan air berbagai teknik irigasi untuk pertanaman ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

28<br />

Umi Haryati et al.<br />

Variabel yang diamati adalah sifat fisik tanah (kadar <strong>air</strong>, ketahanan<br />

penetrasi), pertumbuhan dan hasil tanaman, dan volume <strong>irigasi</strong>.<br />

Data setiap variabel dianalisa sidik ragam (ANOVA) pada taraf<br />

kepercayaan 95 %. Untuk melihat pengaruh beda nyata akibat perlakuan serta<br />

interaksinya dilakukan uji jarak berganda Duncan (DMRT = Duncan Multiple<br />

Range Test) pada taraf 5 %. Model analisa statistik yang digunakan berupa<br />

model linier aditif dari rancangan petak terpisah.<br />

Sifat fisik tanah<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Karakteristik Tanah<br />

Tabel 1 menunjukkan bahwa tanah di lokasi percobaan mempunyai sifat<br />

fisik yang kurang baik dalam mendukung pertumbuhan tanaman, yaitu kondisi <strong>air</strong><br />

tersedia yang rendah (8 % volume), sehingga kemampuan tanah memegang <strong>air</strong><br />

juga rendah, dan stabilitas agregatnya tidak stabil. Tanah tersebut mempunyai<br />

BD (bulk density) 1,5 g/cm 3 , ruang pori total sebesar 40,7 % volume pada lapisan<br />

atas dan 44,5 % volume pada lapisan bawah. Pori drainase cepat tergolong<br />

sedang, pori drainase lambat sangat rendah, dan permeabilitas tergolong<br />

sedang. Tekstur tanah lempung liat berpasir pada lapisan 0-20 cm dan liat pada<br />

kedalaman 20 -40 cm, dan perkolasi tergolong agak cepat sampai cepat.<br />

Tanah di lokasi penelitian mempunyai karakteristik retensi <strong>air</strong> berbeda<br />

antara lapisan permukaan (0 – 20) cm dan lapisan bawahnya ( 20 – 40) cm. Pada<br />

lapisan permukaan, tanah lebih cepat meloloskan <strong>air</strong>, sedangkan pada lapisan<br />

bawah, tanah lebih dapat meretensi <strong>air</strong>. Hal ini karena tanah di lapisan atas/<br />

permukaan bertekstur lempung liat berpasir, dengan kandungan pasir yang relatif<br />

tinggi, sedangkan tanah di lapisan bawah bertekstur liat, dengan kandungan liat<br />

yang tinggi. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilai kadar <strong>air</strong> (% volume) yang lebih<br />

tinggi baik pada pF 1,00; 2,00; 2,54 maupun 4,20 pada lapisan 20 – 40 cm (Tabel<br />

1).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!