05.08.2013 Views

Article Format PDF - Journal | Unair

Article Format PDF - Journal | Unair

Article Format PDF - Journal | Unair

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggola Dewa Permadi,“ Deskripsi Konstruksi Sosial Dalam Membentuk Identitas Simbolik Oreng Manduro” hal. 232-247<br />

yang terakhir adalah Pangeran Arya Wiraraja ada hubungannya dengan nenek moyang mereka.<br />

Orang yang berasal dari pulau Madura memberi julukan pada Oreng Manduro sebagai ngaku-<br />

ngaku Madura, kong ngakoh Medure, Meduro akon-akon.<br />

Oreng Manduro termasuk komunitas yang terisolir, karena hanya satu desa terpencil yang<br />

penduduknya berbahasa Madura. Berdasarkan dari legenda masyarakat, Oreng Manduro ada<br />

sangkut pautnya keturunan dari kelompok prajurit Pangeran Arya Wiraraja pada jaman<br />

berdirinya kerajaan Hindu Majapahit. Selanjutnya orang-orang keturunan Madura ini menyingkir<br />

di daerah bukit-bukit. Hal ini serupa dengan masyarakat Tengger gunung Bromo. Warga<br />

Tengger Bromo merupakan masyarakat yang terisolir karena bertempat tinggal di daerah<br />

gunung-gunung. Masyarakat Tengger Bromo diduga masih merupakan keturunan dari kerajaan<br />

Hindu Majapahit, karena mereka masih melestarikan kepercayaan Hindu peningglan Majapahit<br />

(Windrowati, 2010: 27).<br />

Oreng Manduro pada umumnya beragama Islam. Menurut Jamilun (40 tahun), Oreng<br />

Manduro masih ada kaitanya dengan animisme karena dapat dilihat dari perilaku-perilaku yang<br />

menjunjung tinggi nilai adat serta masih menggunakan warisan-warisan budaya yang pernah<br />

dilakukan oleh para leluhur mereka. Misalnya pohon besar, kolam, sungai, goa dan lainya. Benda<br />

atau tempat tersebut dipercaya dapat mencelakakan orang jika ada yang tidak hati-hati dan tidak<br />

hormat kepadanya (Bustanuddin, 2006: 63).<br />

Menurut penduduk setempat, agama Islam yang dianut Oreng Manduro adalah aliran Islam<br />

Abangan. Penduduk setempat mengartikan dengan istilah Islam KTP atau Islam Aboge. Aboge<br />

adalah aliran keagamaan yang mencampurkan antara unsur kebudayaan daerah dengan Islam,<br />

sehingga muncullah suatu tatanan yang sifatnya lentur terhadap adat serta tidak melanggar sesuai<br />

kaidah-kaidah Islam.<br />

Sementara itu, Geertz (1980:17-18) juga mengatakan istilah abangan. Tatanan sosial orang<br />

Jawa sampai sekarang tidak lepas dengan adanya pengaruh Hinduisme yang masih digunakan<br />

pada kehidupan sehari-hari. Pengaruh Hinduisme dalam masyarakat Jawa telah melahirkan suatu<br />

fenomena kepercayaan, yaitu meyakini terhadap hal yang gaib serta diluar jangkauan pemikiran<br />

manusia. Sehingga meyakini terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan supranatural.<br />

Biasanya kekuatan-kekuatan supranatural diyakini oleh masyarakat Jawa dapat merubah pola<br />

Antro<strong>Unair</strong>DotNet, Vol.2/No.1/Jan.-Pebruari 2013 Hal. 235

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!