Article Format PDF - Journal | Unair
Article Format PDF - Journal | Unair
Article Format PDF - Journal | Unair
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Reliansi Guru di Daerah Terpencil<br />
keseluruhan individu baik dalam kehidupan (Farber, 1991 dalam Abbott 2004). Abbott (2004),<br />
secara umum maupun spesifik yang berhubungan menyebutkan bahwa kemampuan guru untuk<br />
dengan kesulitan yang dihadapinya. Oleh karena bertahan dipengaruhi oleh strategi resiliensi.<br />
itu dapat dikatakan bahwa interpretasi Strategi resiliensi merupakan sejumlah cara yang<br />
merupakan sebuah gambaran level optimisme digunakan guru untuk mempertahankan<br />
(atau pesimisme) individu dalam memandang resiliensi dalam menjaga kelangsungan tugashidup;<br />
(2) dimensi kapasitas resiliensi, kapasitas tugas profesi mereka di sekolah.<br />
resiliensi ditentukan oleh akumulasi pengalaman Patterson dan Kelleher (2005) menyebutkan<br />
hidup individu, dengan kata lain dapat ada tujuh kekuatan kunci yang digunakan guru<br />
disimpulkan bahwa kapasitas resiliensi adalah dalam mempertahankan resiliensinya yaitu sikap<br />
elastis mengikuti perkembangan pengalaman positif dalam menghadapi kesulitan, fokus pada<br />
hidup individu. Adapun tiga sumber resiliensi core value, fleksibel dalam usaha untuk meraih<br />
tersebut adalah personal value, personal efficacy tujuan, berani mengambil langkah nyata dalam<br />
dan personal energy; (3) dimensi aksi/ tindakan, menghadapi kesulitan, menciptakan kondisi diri<br />
individu akan mengubah kapasitas resiliensi d a n l i n g k u n g a n y a n g m e n d u k u n g ,<br />
menjadi sebuah kekuatan untuk menghadapi mempertahankan harapan dan ekspektasi yang<br />
masalah. Individu mereaksi masalah berdasarkan tinggi pada guru, siswa, orangtua, serta<br />
nilai yang ia yakini dan konsisten untuk mengembangkan sikap partisipatif dan tanggung<br />
melakukan perubahan, serta bertindak sesuai jawab.<br />
dengan kapasitas energi yang dimiliki. Dengan Kondisi dan fenomena yang dipaparkan di<br />
kata lain, dimensi tindakan merupakan aksi atas menginsiprasi peneliti untuk meneliti<br />
langsung individu dalam mengatasi krisis yang gambaran resiliensi pengajar di daerah terpencil<br />
dihadapi (Patterson & Kelleher, 2005). yang meliputi dimensi, fase resiliensi yang<br />
Lebih jauh Patterson dan Kelleher (2005) dilewati, dan strategi resiliensi yang digunakan<br />
menyebutkan adanya empat fase resiliensi untuk mempertahankan resiliensi.<br />
mungkin terjadi pada individu saat kesulitan<br />
datang dalam kehidupannya; (1) deteriorating, METODE PENELITIAN<br />
adalah fase saat kesulitan muncul, umumnya<br />
individu akan mengalami suatu kondisi terburuk Metode penelitian yang dipakai dalam<br />
(deterior) yang juga merupakan fase awal dari penelitian ini adalah studi kasus. Kasus dalam hal<br />
resiliensi; (2) adapting, fase ini merupakan fase ini berarti fenomena khusus yang hadir dalam<br />
transisi dimana individu mulai tebiasa dengan suatu konteks yang terbatasi (bounded context),<br />
situasi sulit yang mereka hadapi; (3) recovering, meski batas-batas antara fenomena dan konteks<br />
pada fase ini individu berada pada posisi status tidak sepenuhnya jelas (Poerwandari, 2005). Studi<br />
quo, netral; (4) growing, fase resiliensi yang paling kasus intrinsik dipilih sebagai tipe penelitian<br />
akhir dimana individu tumbuh menjadi lebih kuat karena penelitian dilakukan berdasarkan<br />
dari pelajaran yang diambil dari pengalaman- ketertarikan peneliti pada suatu kasus tertentu.<br />
pengalaman yang dihadapi saat kesulitan Penelitian intrinsik juga dimaksudkan untuk<br />
menerjang. Dengan adanya kesulitan yang memahami secara utuh suatu kasus tanpa<br />
muncul, individu belajar bagaimana menghadapai dimaksudkan untuk menghasilkan konsepdan<br />
mengatasi masalah tersebut. konsep/ teori (Poerwandari, 2005).<br />
Kesulitan yang dihadapi oleh guru tidak Subyek penelitian adalah tiga orang guru di<br />
hanya terjadi di sekolah, namun masalah yang jauh SDN 4 Kendalrejo. Teknik penggalian data<br />
lebih kompleks juga mungkin terjadi di menggunakan wawancara mendalam. Wawancara<br />
lingkungan luar sekolah. Kondisi-kondisi tersebut dilakukan untuk memperoleh pengetahuan<br />
tidak jarang membuat guru putus asa bahkan tentang makna-makna subjektif yang dipahami<br />
stress. Stress yang terjadi pada guru dapat individu berkenaan dengan topik yang ingin<br />
mengakibatkan isolasi dan berkurangnya diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi<br />
perhatian guru pada murid-muridnya dan juga terhadap isu tersebut (Banister, 1194 dalam<br />
mempengaruhi banyak aspek dari profesi guru<br />
3 Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan<br />
Vol.1.No.,02 Juni 2012