03.08.2013 Views

Merkurius, Si Cepat - Staff UNY

Merkurius, Si Cepat - Staff UNY

Merkurius, Si Cepat - Staff UNY

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Merkurius</strong>?<br />

<strong>Merkurius</strong>, <strong>Si</strong> <strong>Cepat</strong><br />

Meng<br />

apa<br />

dinam<br />

akan<br />

Dalam mitos Romawi, <strong>Merkurius</strong> (Mercury) adalah dewa perdagangan,<br />

perjalanan, dan penculikan. Orang Yunani menyebut Mercury sebagai Hermes.<br />

Mercury adalah Sang Pembawa Wahyu Tuhan. Hermes adalah anak dari Zeus dan<br />

Maia. Hermes mempunyai sayap di kaki dan kepalanya, dan terkenal karena<br />

Foto ini merupakan ra<br />

kanan atas menandaka


kecepatan, kecerdikan, dan kecermatannya. Planet ini dinamakan dengan Mercury<br />

mungkin karena gerakannya mengelilingi Matahari yang sangat cepat.<br />

Hermes mempunyai sebuah kuil di Roma dekat Circus Maximus di Bukit<br />

Aventine yang tertanggal 495 Sebelum Masehi. Kuil ini terkait dengan pasar malam.<br />

Festival utama yang bernama Mercuralia dirayakan setiap tanggal 15. Pada perayaan<br />

itu, pada pedagang menetesi kepala dan barang dagangan mereka dengan air yang<br />

diambil dari sumur di dekat Porta Canepa.<br />

Pada masa kerajaan Romawi pemujaan terhadap Mercury semakin luas,<br />

terutama masyarakat Indo-Jerman dan Jerman. Orang-orang Indo-Jerman<br />

menamainya dengan Gaulish Mercury sedangkan orang-orang Jerman menamainya<br />

dengan Wodan.<br />

Kapan <strong>Merkurius</strong> pertama kali ditemukan?<br />

Keberadaan <strong>Merkurius</strong> telah diketahui sejak abad ketiga sebelum Masehi<br />

oleh orang-orang Sumeria. Oleh orang-orang Yunani, planet ini diberi nama Apollo<br />

ketika terlihat pada pagi hari, dan Hermes ketika <strong>Merkurius</strong> terlihat pada sore hari.<br />

Namun astronom Yunani telah mengetahui bahwa dua nama itu merujuk pada planet<br />

yang sama.


Orbit <strong>Merkurius</strong> sangat dekat dengan Matahari sehingga sangat sukar<br />

diamati dari Bumi. Inilah alasan mengapa astronom kuno tidak pernah melihat<br />

<strong>Merkurius</strong>. <strong>Merkurius</strong> tidak jauh dari Matahari jika dilihat dari Bumi. Karena cahaya<br />

Matahari yang sangat terang, <strong>Merkurius</strong> hanya bisa dilihat saat sore hari.<br />

Timocharis mengamati dan membuat data tentang <strong>Merkurius</strong> pada tahun 265<br />

Sebelum Masehi. Pada tahun 1639, Zupus mempelajari fase orbit <strong>Merkurius</strong> dan<br />

pada tahun 1800, Schorster dan Harding mempelajari permukaan <strong>Merkurius</strong>. Masa<br />

rotasi <strong>Merkurius</strong> baru diketahui pada tahun 1960-an karena permukaannya yang<br />

sukar diamati. <strong>Merkurius</strong> berputar pada sumbunya atau berotasi selama 59 hari.<br />

Bagaimana <strong>Merkurius</strong> terbentuk?<br />

<strong>Merkurius</strong> terbentuk kira-kira 4,5 milyar juta tahun yang lalu. Pada saat itu<br />

<strong>Merkurius</strong> dihujani meteorit. Saat itu lapisan <strong>Merkurius</strong> berupa inti logam dan<br />

berlapiskan <strong>Si</strong>likat. Setelah hujan meteor selesai, lava mengalir di permukaannya<br />

dan menutupi lapisan sebelumnya. Pada masa ini puing-puing banyak yang tersapu.<br />

<strong>Merkurius</strong> masih dihujani oleh meteorit, tetapi tidak sering. Pada saat itu daratan<br />

antarkawah terbentuk.<br />

Tahap selanjutnya, <strong>Merkurius</strong> dihujani oleh meteorit kecil sehingga<br />

membentuk permukaan berdebu yang dikenal dengan nama regolith. Beberapa<br />

meteroit besar masih menabrak dan membentuk kawah di permukaan <strong>Merkurius</strong>.


Selain ditumbuk oleh meteorit, permukaan <strong>Merkurius</strong> tidak lagi aktif dan berbentuk<br />

sama sejak jutaan tahun yang lalu.<br />

Bagian dalam dan permukaan <strong>Merkurius</strong><br />

Gambar menunjukkan sesar<br />

<strong>Merkurius</strong> yang memanjang akibat<br />

proses pendinginan yang dialami<br />

<strong>Merkurius</strong>.<br />

<strong>Merkurius</strong> adalah planet terdekat dari<br />

Matahari. Jarak Matahari menuju <strong>Merkurius</strong><br />

hanyalah sekitar 57 juta kilometer sedangkan<br />

dari Bumi jaraknya 92 juta kilometer. Karena<br />

sangat dekat Matahari maka suhu di permukaan<br />

<strong>Merkurius</strong> sangat tinggi. Pada siang hari<br />

suhunya mencapai 425 °C sedangkan pada<br />

malam hari mencapai –178 °C. Akibat<br />

pendinginan ini, <strong>Merkurius</strong> mengerut hingga jari-jarinya berkurang sekitar 1–2<br />

kilometer. Akibatnya, terbentuklah sesar-sesar yang panjang.<br />

Ukuran <strong>Merkurius</strong> sedikit lebih Kata sains tentang …<br />

besar<br />

daripada Satelit alam. Meskipun sangat kecil,<br />

Aktivitas vulkanik<br />

<strong>Merkurius</strong> merupakan planet yang paling Aktivitas vulkanik adalah padat di<br />

peristiwa-peristiwa yang<br />

antara seluruh planet di Tata Surya. terjadi di permukaan Planet<br />

planet, satelit, dan<br />

yang paling padat kedua setelah<br />

sebagainya<br />

berhubungan<br />

yang<br />

dengan<br />

<strong>Merkurius</strong><br />

gunung api, magma, dan<br />

semacamnya.


adalah Bumi. Para ilmuwan percaya bahwa <strong>Merkurius</strong> tersusun atas inti logam,<br />

sebuah lapisan batuan, dan sebuah lapisan kerak tipis yang rapuh. Inti logam<br />

<strong>Merkurius</strong> memiliki jari-jari antara 1.800 hingga 1.900 kilometer. Lapisan di atas<br />

inti berupa <strong>Si</strong>likat dengan ketebalan 500 hingga 600 kilometer. <strong>Merkurius</strong> tersusun<br />

sebagian besar atas besi meskipun aktivitas vulkanik sesekali terjadi di<br />

permukaannya.<br />

Permukaan<br />

<strong>Merkurius</strong> banyak ditutupi<br />

oleh kawah, seperti Satelit<br />

alam. Selain kawah,<br />

<strong>Merkurius</strong> juga dipenuhi lubang-<br />

lubang berbentuk kolam hasil<br />

tumbukan dengan meteorit<br />

dan beberapa aliran lava.<br />

Lapisan-lapisan <strong>Merkurius</strong><br />

<strong>Merkurius</strong> juga memiliki barisan kawah yang membentang antara 100 meter hingga<br />

1.300 kilometer. Kawah terbesar yang dimiliki <strong>Merkurius</strong> dinamakan Basin Caloris<br />

yang memiliki garis tengah 1.300 kilometer. Caloris adalah nama Latin dari panas.<br />

Dinamakan Caloris karena letaknya paling dekat dengan Matahari saat <strong>Merkurius</strong>


erada pada titik aphelion. Titik aphelion adalah titik terdekat <strong>Merkurius</strong> ketika<br />

mengelilingi Matahari.<br />

Basin adalah lubang yang berbentuk lingkaran terbentuk karena tekanan yang<br />

sangat besar dan mempunyai cincin-cincin sepusat dan jari-jari yang besar. Basin<br />

Caloris mungkin terbentuk karena tabrakan permukaan planet dengan benda ruang<br />

angkasa yang garis lebarnya lebih dari 100 kilometer. Tumbukan ini menghasilkan<br />

gunung yang berbentuk cincin dengan<br />

tinggi tiga kilometer .<br />

Setelah tumbukan, sebagian<br />

kawah akan teraliri kawah.<br />

Basin Caloris<br />

Permukaan <strong>Merkurius</strong> juga ditandai<br />

dengan adanya tebing-tebing curam besar yang terbentuk ketika <strong>Merkurius</strong> menjadi<br />

dingin dan menciut. Penciutan ini menghasilkan pengerutan kerak berbentuk lereng<br />

yang terjal setinggi beberapa kilometer dan dengan panjang ratusan kilometer.


Gambar menunjukkan basin berbentuk cincin-ganda<br />

dengan garis tengah 200 kilometer. Lantai basin datar<br />

dengan basin cincin basin bagian dalam lebih rendah<br />

daripada bagian luar.<br />

Rotasi dan Revolusi <strong>Merkurius</strong><br />

Waktu rotasi <strong>Merkurius</strong> 59 hari, sedangkan waktu revolusinya 88 hari. Setiap<br />

<strong>Merkurius</strong> menyelesaikan 3 kali rotasi, <strong>Merkurius</strong> telah mengelilingi Matahari<br />

sebanyak 2 kali.


13<br />

5<br />

6<br />

12<br />

Rotasi pertama<br />

selesai<br />

14<br />

4<br />

Matahari<br />

7<br />

Rotasi ketiga<br />

selesai<br />

1<br />

15<br />

8<br />

11<br />

3<br />

2<br />

9<br />

10<br />

Rotasi kedua<br />

selesai


Magnetosfer <strong>Merkurius</strong><br />

Magnetosfer <strong>Merkurius</strong> (Buat ilustrasi yang sama, diskusikan dengan penulis)<br />

Di antara planet dalam, selain Bumi, <strong>Merkurius</strong>lah yang memiliki medan<br />

magnet cukup besar. Medan magnet ini menandakan bahwa <strong>Merkurius</strong> memiliki inti<br />

yang berwujud besi lebur. Medan magnetik <strong>Merkurius</strong> memiliki dua buah kutub dan<br />

kemiringan pada kedua kutubnya sama dengan sumbu <strong>Merkurius</strong>. Mariner 10 telah<br />

menemukan sebuah gelombang kejut (gelombang yang bergerak dengan sangat<br />

cepat) disebut “busur kejut” yang berada di depan planet tempat medan magnetik<br />

bertemu dengan angin matahari.


Transit <strong>Merkurius</strong><br />

Gambar menunjukkan <strong>Merkurius</strong><br />

saat Transit pada tanggal 8<br />

November 2006. Gambar diambil<br />

oleh the Swedish 1 meter Solat<br />

Telescope miliki Akademi Sains<br />

Royal Swedish. Teleskop tersebut<br />

berada di La Palma di Pulau<br />

Canary.<br />

Image courtesy of The Royal<br />

Swedish Academy of Sciences.<br />

Pada suatu saat, <strong>Merkurius</strong> akan terlihat tepat<br />

di depan Matahari. Astronom menyebut<br />

peristiwa tersebut dengan nama transit.<br />

Proses transit sama dengan gerhana Matahari.<br />

Namun, transit terjadi pada planet, bukan<br />

pada Satelit alam. Saat transit, planet<br />

bergerak di antara Matahari dan Bumi. Karena<br />

planet tersebut jauh dari Satelit alam maka<br />

planet tidak mampu menutupi Matahari selama<br />

masa transit sebagaimana dapat dilakukan<br />

Satelit alam saat gerhana Matahari.<br />

Transit pada tanggal 8 November 2006 lalu merupakan transit kedua dari 14<br />

buah transit yang akan terjadi di abad 21. Transit pertama terjadi pada tanggal 7<br />

Mei 2003. Jika dirata-rata, <strong>Merkurius</strong> akan mengalami transit sekali setiap 7 tahun.<br />

Sebelum 7 Mei 2003, <strong>Merkurius</strong> pernah melakukan transit pada tanggal 15<br />

November 1999. Kapan berikutnya? Sayang, <strong>Merkurius</strong> belum akan transit hingga 9<br />

Mei 2016.


Berkunjung ke <strong>Merkurius</strong><br />

Pada tanggal 3 November 1973, NASA meluncurkan robot peneliti ruang<br />

angkasa bernama Mariner 10. Mariner 10 memiliki tugas untuk meneliti <strong>Merkurius</strong><br />

dan Venus. Mariner 10 diluncurkan 2 tahun setelah diluncurkannya Mariner 9.<br />

Robot penjelajah ruang angkasa Mariner 10<br />

Bumi (November 1973)<br />

Misi Mariner 10 adalah mendapatkan informasi tentang permukaan, atmosfer,<br />

dan sifat-sifat planet <strong>Merkurius</strong> dan Venus. Mariner 10 menggunakan gerakan<br />

”ketapel gravitasi” untuk mencapai <strong>Merkurius</strong>. Dengan cara ini, Mariner 10<br />

menggunakan Venus untuk membelokkan lintasan terbangnya <strong>Merkurius</strong> menuju <strong>Merkurius</strong>.<br />

(November 1974)


Venus (November 1974)<br />

Bumi (November 1973)<br />

Lintasan Mariner 10 menuju <strong>Merkurius</strong>.<br />

<strong>Merkurius</strong><br />

(Maret 1974)<br />

Mariner 10 mencapai Venus pada tanggal 5 Februari 1974 pada jarak 5.768<br />

kilometer dari permukaan Venus. Di sana Mariner 10 mengambil gambar awan<br />

Chevron dan mempelajari atmosfer Venus. Pada tanggal 29 Maret 1974, Mariner 10<br />

mencapai <strong>Merkurius</strong> pada jarak 703 kilometer. Setelah mengitari Matahari satu<br />

kali, Mariner 10 kembali melintasi <strong>Merkurius</strong> untuk yang kedua kalinya pada tanggal<br />

21 Septermber 1974 pada jarak 48.069 kilometer. Saat itu <strong>Merkurius</strong> telah<br />

mengelilingi Matahari sebanyak dua kali dari tanggal 29 Maret 1974. Pertemuan<br />

terdekat Mariner 10, terjadi pada tanggal 16 Maret 1975 pada jarak 327 kilometer.<br />

Misi berakhir pada tanggal 24 Maret 1975. Mariner 10 berhasil memetakan kurang


dari separuh permukaan Merkuirus dan mengambil 2.800 foto. Saat ini Mariner 10<br />

mungkin masih mengelilingi Matahari meskipun peralatan elektroniknya telah rusak<br />

karena radiasi Matahari. Pada tahun 2004, NASA meluncurkan Messenger (the<br />

Mercury Surface, Space Environment, Geochemistry, and Ranging). Messenger akan<br />

mulai memutari <strong>Merkurius</strong> pada tahun 2011.<br />

Crust: kerak<br />

Mantle: Mantel<br />

Core: inti

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!