smk10 TeknikPerkayuan BudiMartono.pdf - e-Learning Sekolah ...

smk10 TeknikPerkayuan BudiMartono.pdf - e-Learning Sekolah ... smk10 TeknikPerkayuan BudiMartono.pdf - e-Learning Sekolah ...

psbtik.smkn1cms.net
from psbtik.smkn1cms.net More from this publisher
26.07.2013 Views

(c) Bahan sintetis Dec Decosheet Dur Durapol Fol Folio For Formika Kar Kaca argolit Tac Tacon Kc-gr Kaca grafir Kc-cr Kaca cermin Kc-be Kaca bening Kc-es Kaca es Kc-iso Kaca isolasi Kc-jn Kaca jendela Kc-ka Kaca kawat Kc-kt Kaca katedral Kc-su Kaca susu Kc-pe Kaca pelapis Kc-pa Kaca patri Kc-sp Kaca Sumber : Pedoman Gambar Kerja, PIKA, 1997. Tabel 2.3. Singkatan bahan sintetis 2.3. Daftar bahan Dari satu segi, daftar bahan digunakan untuk kalkulasi dan sebagai dasar penyelesaian dengan atau tanpa gambar kerja. 2.3.1. Penyusunan berdasarkan kelompok bahan Sistem ini memiliki keuntungan bahwa setiap kelompok material terlihat dengan jelas pada satu urutan. Pada bagian pemotongan dapat dilihat pembagian pada daftar atas dasar golongan-golongan yang ada, misalnya daftar untuk lembaran, kayu masif, finir, dan bahan pelapis. Kelengkapan dan kaca dapat disesuaikan dengan formulir yang telah ditetapkan. Kerugian pada sistem ini adalah, bahwa pada pencatatan, bagian benda kerja yang sama harus dicantumkan beberapa kali penggambaran dan ukurannya, misalnya untuk lembaran, lis sisi, dan finir. Pada penyelesaiannya, luas benda kerja tidak dapat langsung diketahui. 2.3.2. Penyelesaian secara blok Satu bagian benda kerja serta bahan-bahan yang terkait diselesaikansecara bersama-sama dan satu kali jalan, misalnya bahan dasar, lis-lis sisi, kelengkapan. Keuntungannya adalah penyelesaian yang lebih fleksibel pada suatu proses kerja. Penyelesaian secara blok memberikan informasi tentang volume dan keterangan suatu benda kerja yang nyata. Terutama pada pekerjaan seri dapat dilaksanakan pengerjaan tanpa gambar. Kerugiannya adalah tercampurnya kelompok bahan. 29

3. Membuat Gambar Kerja dan Daftar Komponen 3.1. Gambar kerja Gambar kerja adalah sebuah rencana teknik sebagai landasan penyelesaian sebuah obyek. Gambar ini harus mencantumkan informasi yang lengkap, baik secara grafis maupun dengan teks. Gambar kerja dapat mengvisualisasi rencana kerja yang memperagakan suatu penetapan dan pembentukan benda kerja / produk. Misalnya tentang: bentuk benda kerjanya; ukuran (ukuran pokok dan detail, ukuran untuk melakukan sesuatu); konstruksi (susunan bagian benda, cara memasang); bahan (jenis kayu, lembaran, engsel, kunci, bahan lain seperti kaca, kain, dsb); penampilan akhir permukaan benda (mentah, politur, vernis, cat duco, dsb),biasanya disebut reka oles atau finishing. Petunjuk mengenai hal di atas harus jelas, sehingga tukang yang menerima gambar tidak perlu bertanya lagi, semua keterangan yang di perlukan secara umum adalah untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan. Misalnya, gambar konstruksi yang berkali-kali dipakai, pada lembaran konstruksi khusus, pada lembaran normalisasi harus ada tanda khusus, pada gamba hanya cukup diberi keterangan singkat (bisa juga dengan warna) cara ini bisa dipakai pada pekerjaan job order maupun produksi massal/seri. Gambar kerja yang baik adalah dapat memberi arahan jelas dengan urutan kerja mulai ukuran keseluruhan sampai ukuran rinci, alat yang dipakai, metode pengerjaan dan penyelesaian akhir. Gambar kerja meliputi: tampak, potongan vertikal, potongan horizontal dan gambar detail untuk konstruksi yang dipandang rumit. Bagian-bagian dari gambar kerja adalah gambar keseluruhan, gambar detail, dan gambar satuan. Dalam penggunaannya secara umum gambar dapat dibedakan menjadi : 3.1.1. Gambar sketsa Sumber: Pedoman Gambar Kerja, PIKA,1997. Gb. 2.18. Gambar Sketsa 30

(c) Bahan sintetis<br />

Dec Decosheet Dur Durapol<br />

Fol Folio For Formika<br />

Kar Kaca argolit Tac Tacon<br />

Kc-gr Kaca grafir Kc-cr Kaca cermin<br />

Kc-be Kaca bening Kc-es Kaca es<br />

Kc-iso Kaca isolasi Kc-jn Kaca jendela<br />

Kc-ka Kaca kawat Kc-kt Kaca katedral<br />

Kc-su Kaca susu Kc-pe Kaca pelapis<br />

Kc-pa Kaca patri Kc-sp Kaca<br />

Sumber : Pedoman Gambar Kerja, PIKA, 1997.<br />

Tabel 2.3. Singkatan bahan sintetis<br />

2.3. Daftar bahan<br />

Dari satu segi, daftar bahan digunakan untuk kalkulasi dan sebagai dasar<br />

penyelesaian dengan atau tanpa gambar kerja.<br />

2.3.1. Penyusunan berdasarkan kelompok bahan<br />

Sistem ini memiliki keuntungan bahwa setiap kelompok material terlihat<br />

dengan jelas pada satu urutan. Pada bagian pemotongan dapat dilihat<br />

pembagian pada daftar atas dasar golongan-golongan yang ada,<br />

misalnya daftar untuk lembaran, kayu masif, finir, dan bahan pelapis.<br />

Kelengkapan dan kaca dapat disesuaikan dengan formulir yang telah<br />

ditetapkan.<br />

Kerugian pada sistem ini adalah, bahwa pada pencatatan, bagian benda<br />

kerja yang sama harus dicantumkan beberapa kali penggambaran dan<br />

ukurannya, misalnya untuk lembaran, lis sisi, dan finir. Pada<br />

penyelesaiannya, luas benda kerja tidak dapat langsung diketahui.<br />

2.3.2. Penyelesaian secara blok<br />

Satu bagian benda kerja serta bahan-bahan yang terkait<br />

diselesaikansecara bersama-sama dan satu kali jalan, misalnya bahan<br />

dasar, lis-lis sisi, kelengkapan. Keuntungannya adalah penyelesaian yang<br />

lebih fleksibel pada suatu proses kerja. Penyelesaian secara blok<br />

memberikan informasi tentang volume dan keterangan suatu benda kerja<br />

yang nyata. Terutama pada pekerjaan seri dapat dilaksanakan<br />

pengerjaan tanpa gambar. Kerugiannya adalah tercampurnya kelompok<br />

bahan.<br />

29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!