LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN ... - OpenWetWare

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN ... - OpenWetWare LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN ... - OpenWetWare

openwetware.org
from openwetware.org More from this publisher
23.07.2013 Views

LAPORAN PRAKTIKUM PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE Nama : Juwita (127008003) (SDS PolyAcrilamide Gel Elektroforesis) Rika Nailuvar Sinaga (127008004) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 22 November 2012 Waktu Praktikum : 12.00 – 17.00 WIB Tujuan : Kamis / 15 Desember 2012 a. Praktikan memahami prinsip teknik PCR dan prinsip dasar elektroforesis. b. Praktikan mampu mengerjakan prosedur teknik elektroforesis agarose menggunakan sampel DNA yang diperoleh dari jaringan manusia. c. Praktikan mampu melakukan teknik SDS-PAGE. Pendahuluan : Protein adalah makromolekul yang secara fisik dan fungsional kompleks yang melakukan beragam peran penting. Untuk meneliti sifat-sifat fisik dan fungsional suatu protein secara rinci, diperlukan protein yang sangat murni. Sel mengandung ribuan protein yang berlainan, masing- masing dengan jumlah yang sangat bervariasi. Untuk memisahkan masing-masing protein dari campuran kompleks sering digunakan pelarut atau elektrolit (atau keduanya) untuk mengeluarkan fraksi protein yang berbeda sesuai karakteristik kelarutannya. Hal ini adalah dasar dari sesuatu yang disebut sebagai metode salting- out, yang digunakan dalam penentuan fraksi protein di laboratorium klinik. Oleh karena itu, kita dapat memisahkan protein plasma menjadi tiga kelompok besar –fibrinogen, albumin, dan globulin- berdasarkan pemakaian natrium atau amonium sulfat dengan berbagai konsentrasi.

Metode yang paling sering digunakan untuk menentukan kemurnian suatu protein adalah SDS-PAGE- elektroforesis gel poliakrilamid (polyacrylamide gel electrophoresis, PAGE) dengan menggunakan deterjen anionik natrium dodesil sulfat (sodium dodecyl sulfate, SDS). Elektroforesis memisahkan biomolekul-biomolekul bermuatan berdasarkan laju migrasi biomolekul tersebut dalam medan listrik. Pada SDS-PAGE, akrilamid mengalami polimerisasi dan pengikatan silang untuk menghasilkan matriks berpori. SDS mendenaturasi dan mengikat protein dengan perbandingan satu molekul SDS per dua ikatan peptida. Jika digunakan bersama 2-merkaptoetanol atau ditiotreitol untuk mereduksi dan memutus ikatan disulfida, SDS memisahkan komponen polipeptida dari protein multimerik. Jumlah molekul SDS anionik yang besar, masing-masing bermuatan -1, di masing-masing polipeptida mengalahkan muatan yang ditimbulkan oleh gugus fungsional asam amino. Karena perbandingan muatan terhadap massa masing-masing kompleks SDS-polipeptida kira-kira sama, resistensi fisik yang dijumpai masing-masing peptida sewaktu bergerak melintasi matriks akrilamid menentukan laju migrasi. Karena kompleks besar menemui resistensi yang lebih besar, polipeptida-polipeptida akan terpisah berdasarkan massa molekul relatif polipeptida tersebut. Setiap polipeptida yang terperangkap dalam gel akrilamid divisualisasikan dengan pulasan zat pewarna, seperti Coomassie blue. Alat dan bahan yang dibutuhkan pada percobaan PCR 1. Forward Primer : konsentrasi 40 pmol 2. Reverse Primer : konsentrasi 40 pmol 3. dNTP’s : konsentrasi akhir adalah 0,2 mM untuk setiap nukleotida (A T,G,C) 4. 10 x Buffer (10 x Konsentrasi) dengan konsentrasi MgCl2 25 mM 5. Aquabidest steril 6. Taq Polimerase 7. Sampel DNA

<strong>LAPORAN</strong> <strong>PRAKTIKUM</strong> PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE <strong>DAN</strong> SDS-PAGE<br />

Nama : Juwita (127008003)<br />

(SDS PolyAcrilamide Gel Elektroforesis)<br />

Rika Nailuvar Sinaga (127008004)<br />

Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 22 November 2012<br />

Waktu Praktikum : 12.00 – 17.00 WIB<br />

Tujuan :<br />

Kamis / 15 Desember 2012<br />

a. Praktikan memahami prinsip teknik PCR dan prinsip dasar elektroforesis.<br />

b. Praktikan mampu mengerjakan prosedur teknik elektroforesis agarose menggunakan<br />

sampel <strong>DNA</strong> yang diperoleh dari jaringan manusia.<br />

c. Praktikan mampu melakukan teknik SDS-PAGE.<br />

Pendahuluan :<br />

Protein adalah makromolekul yang secara fisik dan fungsional kompleks yang melakukan<br />

beragam peran penting. Untuk meneliti sifat-sifat fisik dan fungsional suatu protein secara rinci,<br />

diperlukan protein yang sangat murni. Sel mengandung ribuan protein yang berlainan, masing-<br />

masing dengan jumlah yang sangat bervariasi.<br />

Untuk memisahkan masing-masing protein dari campuran kompleks sering digunakan<br />

pelarut atau elektrolit (atau keduanya) untuk mengeluarkan fraksi protein yang berbeda sesuai<br />

karakteristik kelarutannya. Hal ini adalah dasar dari sesuatu yang disebut sebagai metode salting-<br />

out, yang digunakan dalam penentuan fraksi protein di laboratorium klinik. Oleh karena itu, kita<br />

dapat memisahkan protein plasma menjadi tiga kelompok besar –fibrinogen, albumin, dan<br />

globulin- berdasarkan pemakaian natrium atau amonium sulfat dengan berbagai konsentrasi.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!