April 2012 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2012 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2012 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ke seberang jalan dan melambaikan tangan<br />
kepada bus yang lainnya. Saya membayar<br />
ongkos dan pergi ke belakang bus yang menuju<br />
ke Gereja, memandang impian menjadi<br />
perenang kandas pada arah yang berlawanan.<br />
Semua orang mengira saya menangis hari<br />
itu karena saya merasakan Roh. Tetapi sungguh<br />
saya menangis karena impian masa kanak-kanak<br />
saya baru saja kandas dan karena<br />
saya malu bahwa saya bahkan memikirkan<br />
ide berenang di hari Sabat. Namun Minggu<br />
itu, seperti sebelum dan setelahnya, saya memenuhi<br />
pemanggilan saya.<br />
Pada saat saya siap untuk pergi kuliah, saya<br />
telah melatih sejumlah anggota cabang untuk<br />
memimpin musik dan main piano. Di perguruan<br />
tinggi saya terus main piano dan mengambil<br />
pelajaran organ. Saya pikir kesempatan<br />
pergi ke Amerika Latin telah hilang selamanya<br />
ketika saya berhenti dari pertandingan renang,<br />
namun setelah saya menyelesaikan S2 saya<br />
di Universitas Brigham Young, saya melayani<br />
misi di Kolumbia. Sementara di misi, saya<br />
mengajarkan pelajaran piano. Saya ingin meninggalkan<br />
kepada Orang-Orang Suci itu karunia<br />
musik. Anak-anak dan remaja Kolumbia<br />
berjalan bermil-mil dalam terik matahari untuk<br />
mendapatkan kesempatan belajar main piano.<br />
Mereka juga mulai dengan satu tangan sampai<br />
mereka maju untuk bermain dengan kedua<br />
tangan. Dan mereka membuat lebih banyak<br />
pengurbanan daripada yang saya lakukan<br />
dalam upaya mereka untuk<br />
belajar main piano.<br />
Itu terjadi lebih dari 50 tahun<br />
sejak saya dibaptiskan. Saya<br />
telah mengadakan perjalanan<br />
jauh dan panjang dari rumah<br />
saya di Finlandia, namun<br />
terlepas ke mana saya telah<br />
pergi, senantiasa ada suatu<br />
kebutuhan bagi seseorang<br />
untuk memainkan<br />
lagu-lagu pujian. Bahasa<br />
universal musik telah<br />
membangun jembatan<br />
pemahaman dan kasih di<br />
banyak tempat.<br />
Saat ini tangan saya<br />
lemah dan rematik Banyak<br />
musisi yang lebih<br />
Di misi saya di<br />
Kolumbia, saya<br />
mengajarkan pelajaran<br />
piano. Anakanak<br />
dan remaja<br />
berjalan bermil-mil<br />
dalam terik matahari<br />
untuk belajar,<br />
dengan membuat<br />
pengurbanan besar<br />
untuk memperoleh<br />
karunia musik.<br />
mumpuni mengambil alih tempat saya. Ibu<br />
saya sering merasa sedih sewaktu dia melihat<br />
ke belakang pada masa-masa awal saya<br />
di Gereja dan pengurbanan yang saya buat,<br />
bermil-mil saya berjalan, dan hal-hal yang<br />
telah saya kurbankan. Dia takut bahwa cuaca<br />
dingin memperburuk rematik saya. Meskipun<br />
demikian, saya bahkan merasakan sukacita<br />
dari pengingat-pengingat saya yang tak kelihatan.<br />
Saya melampiaskan sukacita dan dukacita<br />
pada musik. Saya belajar untuk tertawa<br />
dan menangis dari jari-jemari saya.<br />
Hati saya bernyanyi dengan rasa syukur<br />
ketika saya memikirkan bahwa Bapa Surgawi<br />
dan para pemimpin saya cukup peduli<br />
untuk meminta seorang remaja putri memenuhi<br />
sebuah penugasan yang menantang.<br />
Pemanggilan itu membantu saya memperoleh<br />
pemahaman yang kuat tentang Injil dan<br />
mengizinkan saya untuk membantu orang lain<br />
merasakan Roh melalui musik. Saya adalah<br />
bukti hidup bahwa anggota insaf yang baru<br />
membutuhkan pemanggilan—bahkan gadis<br />
kecil yang tidak memiliki keterampilan pada<br />
piano. Melalui pemanggilan pertama saya,<br />
saya mendapati bahwa dengan Allah tidak<br />
ada yang mustahil dan bahwa Dia memiliki<br />
rencana dan tujuan bagi setiap anak-Nya.<br />
Dan melalui musik, saya memperoleh<br />
kesaksian yang kuat tentang Injil Yesus<br />
Kristus yang dipulihkan. ◼