April 2012 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2012 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2012 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
10 <strong>Liahona</strong><br />
KITA BERBICARA TENTANG KRISTUS<br />
DALAM KEKUATAN<br />
TUHAN<br />
“Dengan iman kepada<br />
Tuhan Yesus Kristus dan<br />
kepatuhan pada Injil-Nya,<br />
selangkah demi selangkah<br />
sewaktu kita maju, memohon<br />
kekuatan, meningkatkan<br />
sikap dan ambisi<br />
kita, kita akan mendapati<br />
diri kita berhasil dalam<br />
kandang Gembala yang<br />
Baik. Itu akan memerlukan<br />
disipllin dan pelatihan serta<br />
penggunaan dan kekuatan.<br />
Namun sebagaimana Rasul<br />
Paulus mengatakan, ‘Segala<br />
perkara dapat kutanggung<br />
di dalam Dia yang memberi<br />
kekuatan kepadaku.’ (Filipi<br />
4:13).”<br />
Presiden Howard W. Hunter (1907–<br />
1995), “Developing Spirituality,”<br />
Ensign, Mei 1979, 26.<br />
Kasih<br />
Karunia-Nya<br />
YANG MENAKJUBKAN<br />
Oleh Kristen Nicole Cardon<br />
Saya bersandar pada kasih karunia Yesus Kristus setiap hari.<br />
“ Dalam pertemuan-pertemuan<br />
Gereja kita, kita tidak sering<br />
membicarakan tentang kasih<br />
karunia,” tutur guru agama saya di Universitas<br />
Brigham Young, “namun kita,<br />
sebagai anggota Gereja Yesus Kristus<br />
dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir,<br />
memang memercayai kasih karunia.<br />
Sungguh, saya tidak ingat pelajaran<br />
apa pun di Remaja Putri atau Sekolah<br />
Minggu mengenai kasih karunia, namun<br />
pikiran saya teringat kembali pada paduan<br />
suara SMA saya dan menyanyikan<br />
“Amazing Grace.”<br />
Kasih karunia yang luar biasa!<br />
(betapa merdu terdengar!)<br />
Meny’lamatkan yang hancur<br />
s’perti aku!<br />
Aku pernah tersesat, namun t’lah<br />
ditemukan;<br />
Dulu buta, kini kumelihat lagi<br />
(diterjemahkan secara bebas). 1<br />
“Kasih karunia adalah kuasa Allah dari<br />
Pendamaian Yesus Kristus,” guru saya<br />
menjelaskan. “Saya membagi kasih karunia<br />
menjadi empat kuasa: kebangkitan,<br />
penebusan, penyembuhan, dan penguatan.”<br />
Dia melanjutkan untuk menjelaskan<br />
setiap kuasa, namun pikiran saya<br />
kembali pada kenangan saya.<br />
Paduan suara SMA yang sama itu<br />
suatu kali melakukan perjalanan ke<br />
Kalifornia, AS, untuk berkompetisi dalam<br />
sebuah festival musik. Saya sakit sebelum<br />
berangkat, dan tenggorokan saya yang<br />
sakit itu berarti bahwa saya tidak akan<br />
dapat menyanyi bersama paduan suara<br />
saya di festival—atau jika saya dapat,<br />
saya akan menyanyi dengan buruk,<br />
disertai dengan rasa sakit. Saya meminta<br />
sebuah berkat imamat kepada ayah saya<br />
dan menghabiskan hari berikutnya berdoa<br />
memohon kesembuhan.<br />
Mungkin saya tidak sepenuhnya<br />
memahami saat itu, sewaktu saya menyanyikan<br />
“Amazing Grace” dengan<br />
tenggorokan yang sembuh total di festival<br />
itu, bahwa saya menyanyi mengenai<br />
sebuah kuasa yang menyembuhkan<br />
saya sehari sebelumnya. Pendamaian<br />
Juruselamat telah memberkati saya hari<br />
itu; kasih karunia-Nya adalah sumber<br />
penyembuhan saya.<br />
“Dan Dia akan maju, menderita rasa<br />
sakit dan kesengsaraan dan cobaan dari<br />
setiap jenis; dan ini agar firman boleh<br />
digenapi yang mengatakan Dia akan<br />
mengambil ke atas diri-Nya rasa sakit<br />
dan penyakit umat-Nya” (Alma 7:11).<br />
Selepas SMA, seperti banyak mahasiswa<br />
baru, saya terbebani dengan mata<br />
kuliah dan tantangan sekaligus tinggal<br />
jauh dari rumah namun juga dengan lima<br />
teman sekamar.<br />
Ini ketika saya belajar untuk<br />
FOTO ILUSTRASI OLEH ASH RAM