21.07.2013 Views

Kuliah 6 – Jalur Gelombang Mikro

Kuliah 6 – Jalur Gelombang Mikro

Kuliah 6 – Jalur Gelombang Mikro

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TKE 8329W<br />

Sistem Transmisi Telekomunikasi<br />

<strong>Kuliah</strong> 6 <strong>–</strong> <strong>Jalur</strong> <strong>Gelombang</strong> <strong>Mikro</strong><br />

Indah Susilawati, S.T., M.Eng.<br />

Program Studi Teknik Elektro<br />

Program Studi Teknik Informatika<br />

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer<br />

Universitas Mercu Buana Yogyakarta<br />

2009<br />

1


LECTURE 6<br />

TELECOMMUNICATION TRANSMISSION SYSTEMS<br />

JALUR GELOMBANG MIKRO<br />

Frekuensi transmisi gelombang mikro mpy jangkauan 2 <strong>–</strong> 24 GHz.<br />

Biasanya menggunakan sifat pancaran LOS (line of Sight).<br />

Termasuk jenis komunikasi point to point (titik ke titik).<br />

Sepasang antena yg terpisah sejauh bbrp kilometer membtk 1 ”hop” atau<br />

lompatan<br />

30 <strong>–</strong> 60 km<br />

200 km<br />

Sistem komunikasi gel. <strong>Mikro</strong> diharapkan dapat mentransmisikan sinyal tanpa<br />

terputus (interupsi) dengan penerimaan yg baik.<br />

Gambar 1 <strong>Jalur</strong> komunikasi gelombang mikro<br />

2


Antena<br />

Gambar 2 Diagram skematik jalur gelombang mikro<br />

Antena yg memancarkan daya ke semua arah dengan sama rata disebut<br />

antena omnidireksional atau antena isotropis<br />

→ cocok utk komunikasi point to multipoint<br />

→ misalnya pada komunikasi seluler<br />

Antena yg memancarkan daya ke suatu arah saja disebut antena direksional<br />

→ cocok utk komunikasi point to point<br />

→ misalnya pada komunikasi menggunakan gel mikro<br />

Jenis antena yg digunakan pada komunikasi menggunakan jalur gel mikro adl<br />

jenis antena dengan perarahan yg tinggi, yaitu antena direksional, misalnya:<br />

Antena parabola<br />

Antena horn (corong)<br />

Gambar 3 Diagram antena parabola<br />

3


Antena dengan perarahan tinggi akan mengarahkan pancaran dayanya ke<br />

arah tertentu saja.<br />

Gain antena (G) adl suatu ukuran kemampuan antena dlm mentransmisikan<br />

daya ke suatu arah tertentu (ukuran perarahan)<br />

4πAe<br />

G = 10log<br />

2<br />

λ<br />

Dengan G adl gain antena dlm dB, A adl tingkap efektif antena, e adl efisiensi<br />

antena dan λ adl panjang gelombang yg digunakan.<br />

Daya pancar antena pada setiap arah digambarkan sebagai pola pancar<br />

antena. Sebagai contoh diilustrasikan pada gambar 4.<br />

→ Daya pancar diukur pada jangkauan sudut selebar 360°<br />

→ Daya maksimum dipancarkan pada arah yg disebut boresight<br />

→ Diperkenalkan istilah major lobe dan minor lobe<br />

Karakteristik penting antena adl perbandingan perolehan (gain) maksimum<br />

pada arah depan dengan perolehan (gain) maksimum arah belakang, yaitu<br />

disebut front to back ratio.<br />

Misalnya front to back ratio = 32 dB (lihat gambar 4)<br />

Karakteristik penting lain adl lebar-berkas (beamwitdh) atau φ yg<br />

menggambarkan seberapa lebar sudut pancaran daya (pada arah maksimum)<br />

dari antena tsb.<br />

φ =<br />

21,<br />

3<br />

fD<br />

Dengan φ adl lebar-berkas diukur pada ½ daya maksimum, f adl frekuensi yg<br />

digunakan (dlm GHz) dan D adl diameter antenna (dlm meter).<br />

Semakin sempit lebar-berkas suatu antenna maka perarahan antenna tsb<br />

semakin baik.<br />

→ Daya dipancarkan pada jangkauan sudut yg sempit<br />

→ Pemasangan antena harus benar-benar tepat supaya komunikasi LOS<br />

dapat dicapai<br />

4


Gambar 4 Contoh pola pancar antenna utk komunikasi gel mikro<br />

Pengaruh Atmosfer<br />

1. Penyerapan<br />

Oksigen dlm atmosfer menyerap daya (energi) gelombang yg<br />

dipancarkan<br />

Atenuasi/penyusutan sebesar 0,01 dB/km pada frekuensi 2 GHz<br />

Atenuasi/penyusutan sebesar 0,02 dB/km pada frekuensi 26 GHz<br />

Titik-titik air dalam atmosfer akan menyerap dan menghamburkan<br />

gelombang. Sebagai contoh pada frekuensi 6 GHz maka terjadi<br />

Atenuasi sebesar 0,001 dB/km karena uap air<br />

Atenuasi sebesar 0,01 dB/km karena kabut atau hujan gerimis<br />

Atenuasi sebesar 1 dB/km karena adanya hujan deras<br />

5


Apa yg terjadi jika jarak transmisi yg ditempuh adl sejauh 40 km??<br />

2. Pembiasan<br />

Suhu, kerapatan dan kelembaban atmosfer berubah-ubah menurut<br />

ketinggian. Perubahan kerapatan udara mempengaruhi cepat rambat<br />

gelombang mikro selaras dengan persamaan<br />

c<br />

v =<br />

n<br />

Dengan v adl cepat rambat gelombang mikro, c adl cepat rambat cahaya di<br />

ruang hampa dan n adl indeks bias udara.<br />

Perubahan cepat rambat gel mikro ini akan membelokkan (membiaskan) gel<br />

mikro (lihat gambar 5). Jika hal ini terjadi pada jalur gel mikro yg digunakan<br />

utk komunikasi maka akan dapat menyebabkan gel mikro tsb menyimpang<br />

dari jalur LOS-nya. Apa akibatnya??<br />

Gambar 5 Pembiasan gel mikro<br />

6


3. Ducting<br />

Gambar 6 Jarak transmisi bertambah panjang karena pembiasan<br />

Ducting terjadi saat gel mikro terjebak dalam pemandu gelombang atmosferik<br />

yg disebut duct. Saat gel mikro masuk ke dalam duct maka sudut kritis<br />

terlampaui sehingga terjadi pemantulan internal total. Akibatnya<br />

→ gel mikro terjebak dalam duct<br />

→ komunikasi LOS dengan antena penerima tidak tercapai<br />

→ antena penerima kehilangan (tidak dapat menerima) sinyal<br />

Ducting dapat terjadi di daerah di atas perairan yg luas atau di daerah<br />

dimana suhu dan kelembaban dapat berubah/berbalik dengan cepat.<br />

Terjadinya ducting diilustrasikan pada gambar 7.<br />

Gambar 7 Ducting<br />

7


Pengaruh Kondisi Permukaan Bumi<br />

Terrain Effect<br />

Hal-hal yg berpengaruh pada perambatan gel mikro:<br />

- Kelengkungan bumi → membatasi jarak LOS<br />

- Penghalang, terbagi atas:<br />

1. Buatan manusia<br />

2. Alami<br />

Baik kelengkungan bumi maupun adanya penghalang pada permukaan bumi<br />

akan mempengaruhi proses perambatan gel mikro dari pemancar ke penerima<br />

yaitu oleh karena terjadinya pemantulan dan difraksi gel mikro.<br />

Pemantulan<br />

Misalnya antena pemancar mpy lebar-berkas sebesar 2° maka<br />

- Sebaran daya atau energi pada jarak 40 km menjadi cukup lebar<br />

- Ada sebagian daya atau energi gel mikro yg terpantul oleh permukaan<br />

bumi sebelum sampai pada penerima<br />

- Jika ada penghalang lain (baik alamiah maupun buatan manusia) dlm jalur<br />

transmisi tsb maka juga dimungkinkan terjadi pemantulan oleh<br />

penghalang tsb.<br />

Ilustrasi pemantulan gel mikro oleh permukaan bumi diperlihatkan pada<br />

gambar 8.<br />

Gambar 8 Pemantulan oleh permukaan bumi<br />

8


Dengan memperhatikan gambar 4 maka diketahui bahwa antena penerima<br />

menerima daya dari dua macam lintasan:<br />

1. Lintasan LOS<br />

2. Lintasan terpantul oleh permukaan bumi<br />

Daya atau energi yg berasal dari berbagai macam lintasan ini jika fasenya<br />

sama maka akan saling memperkuat (interferensi membangun atau<br />

constructive interference) dan dmk pula sebaliknya (interferensi merusak<br />

atau destructive interference) jika fasenya tidak sama.<br />

Terjadinya pemantulan akan menyebabkan geseran fase pada gel mikro.<br />

Geseran fase akibat pemantulan oleh permukaan bumi adl sbb:<br />

1. Geseran fase = 180° utk gel mikro dengan polarisasi horisontal<br />

2. Geseran fase = 0 s.d 180° utk gel mikro dengan polarisasi vertikal<br />

Zona Fresnel<br />

Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg<br />

berbeda fase 180° atau λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut<br />

zona fresnel pertama.<br />

Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg<br />

berbeda fase 2 × λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona<br />

fresnel kedua.<br />

Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg<br />

berbeda fase 3 × λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona<br />

fresnel ketiga.<br />

...<br />

Daya atau energi gel mikro yg datang pada penerima dengan fase yg<br />

berbeda fase n × λ/2 dengan gel LOS menentukan batas yg disebut zona<br />

fresnel ke - n.<br />

Radius zona fresnel ke n yaitu Fn dirumuskan sebagai<br />

F n<br />

= 17 , 3<br />

n × d1<br />

× d<br />

f × D<br />

2<br />

9


Dengan d1 adl jarak pemancar ke penghalang, d2 adl jarak penerima ke<br />

penghalang, D adl jarak pemancar ke penerima dan f adl frekuensi yg<br />

digunakan (dinyatakan dalam GHz).<br />

Ilustrasi tentang zona fresnel diperlihatkan pada gambar 9.<br />

Gambar 9 Zona fresnel<br />

Gambar 10 Ilustrasi pengaruh zona fresnel pada jalur gelombang mikro<br />

10


Polarisasi Horisontal<br />

Pemantulan oleh permukaan bumi akan menggeser fase sebesar 180°<br />

Jika AB dan ACB berbeda sebesar kelipatan ganjil dari λ/2 maka sinyal dgn<br />

lintasan AB dan ACB akan saling memperkuat<br />

Jika AB dan ACB berbeda sebesar kelipatan genap dari λ/2 maka sinyal dgn<br />

lintasan AB dan ACB akan saling memperlemah<br />

Pengaruh ini disebut dgn istilah multipath fading (pudaran lintasan-jamak)<br />

Pudaran lintasan-jamak juga terpengaruh oleh kondisi atmosfer<br />

Pudaran lintasan-jamak biasanya berlangsung selama bbrp detik s.d bbrp jam<br />

Polarisasi Vertikal<br />

Pemantulan oleh permukaan bumi menggeser fase sebesar 0 s.d 180°<br />

Jika akibat pemantulan, geseran fase 0 dan AB dgn ACB berbeda sebesar<br />

kelipatan ganjil dari λ/2 maka ......<br />

Jika akibat pemantulan, geseran fase 0 dan AB dgn ACB berbeda sebesar<br />

kelipatan genap dari λ/2 maka ......<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!