PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC

More documents

Recommendations

Info

12 Gambar 2.4 Distribusi medan untuk TE11 mode 3.5. Dominan Mode Waveguide Silinder Dapat kita lihat dari gambar 2.4, bahwa dominan mode untuk waveguide silinder adalah mode TE11, yang seringkali digunakan dalam praktek. Distribusi medan dari dominan mode ini dapat dilihat pada gambar 2.5. Perlu dicatat bahwa mode ini pada dasarnya sama dengan mode TE10 dari waveguide persegi. Apabila kita lihat kembali distribusi medan TE10 pada waveguide persegi, maka distribusi medan TE11 pada waveguide silinder ini memepunyai banyak kesamaan. Distribusi medan TE11 pada waveguide silinder dapat dibayangkan sebagai distribusi medan TE10 pada waveguide persegi yang secara berangsur mengalami pembelokkan dalam rangka menyesuaikan bentuk waveguide yang silinder ini. Sehingga, suatu bentuk waveguide persegi yang berubah bentuk dari bentuk aslinya tanpa mengalami suatu perubahan pada salah satu frekuensi cut-off-nya atau konfigurasi medannya. Ini berarti bahwa dalam hal pembuatan bend atau twist tidak memerlukan pemberian toleransi yang besar selama hal ini tidak terjadi secara berangsur-angsur. Hasil-hasil untuk mode TMmn dapat dibuat persamaan sebagai berikut : EZ = E0 Jm (KC r) cos mθ . e j(ωt – β g z) jg Er = E0 Jm (Kc r) cos mθ . e j(ωt – β g z) Ei = k k c m jg E0 Jm (Kc r) cos mθ . e j(ωt – β g z) 2 c r (2-1)
Hz = 0 Hr = Hθ = jnm 2 kc r n E0 Jm (Kc r) cos mθ . e j(ωt – β g z) J E0 Jm (Kc r) cos mθ . e kc j(ωt – β g z) Gambar 2.5 Distribusi medan untuk mode TEmn 13 3.6. Coupling Untuk Waveguide Untuk membangkitkan suatu mode dari suatu waveguide, diperlukan peralatan untuk menghubungkan kedalam dan keluar dari waveguide. Permasalahannya adalah bagaimana menghubungkan energi dari suatu saluran transmisi ke waveguide atau sebaliknya. Masalah ini dapat diatasi dengan cara memasukkan probe kedalam waveguide sedemikian rupa sehingga probe muncul di dalam waveguide dengan jarak λG/4. Dengan cara seperti ini probe menghubungkan medan listrik di
Page 1 and 2: 1
Page 3 and 4: PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC Oleh :
Page 5 and 6: ABSTRACT This Final Project focused
Page 7 and 8: UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah,
Page 9 and 10: DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...........
Page 11 and 12: DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Jenis wave
Page 13 and 14: Gambar 4.23 Tampilan D-Link Wireles
Page 15 and 16: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan
Page 17 and 18: Batasan masalah pada proyek akhir i
Page 19 and 20: BAB II DASAR TEORI Menjelaskan teor
Page 21 and 22: BAB II DASAR TEORI 3.1. Umum Pada b
Page 23 and 24: 3.3. Pengertian Waveguide Waveguide
Page 25: 11 Dari Gambar 2.2 dapat dilihat ba
Page 29 and 30: Sedangkan pada koordinat polar, pol
Page 31 and 32: 17 mengarah ke segala arah. Antena
Page 33 and 34: 19 3.9. Lebar Band Frekuensi Penggu
Page 35 and 36: dimana H = sudut pada titik seteng
Page 37 and 38: 23 (2-12) Semakin besar nilai VSWR
Page 39 and 40: y 2 x 4 f 25 (2-14) Sekarang perha
Page 41 and 42: Gambar 2.15 Fokus yang terletak di
Page 43 and 44: (c) Gambar 2.17 Tipe antena parabol
Page 45 and 46: 2 D f 16d 31 (2-18) Dimana : f = p
Page 47 and 48: BAB III PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
Page 49 and 50: 35 Jadi nilai panjang gelombang rad
Page 51 and 52: Gambar 3.2 Capture file excel untuk
Page 53 and 54: 39 5. Plat ”L” dari bahan non l
Page 55 and 56: Gambar 3.8 Salah satu tutup pipa 3
Page 57 and 58: Gambar 3.11 Waveguide 43 13. Bor pl
Page 59 and 60: Gambar 3.14 Plat L (non logam) deng
Page 61 and 62: Gambar 3.16 Kabel UTP yang telah di
Page 63 and 64: 49 7. Solder kabel UTP ke kabel USB
Page 65 and 66: BAB IV PENGUKURAN PARAMETER ANTENA
Page 67 and 68: Gambar 4.2 Wajanbolic diameter 60 c
Page 69 and 70: 55 dapat digunakan untuk mendeteksi
Page 71 and 72: Gambar 4.7 Konfirmasi user dan pass
Page 73 and 74: 59 9) Setiap bagian pada setting di
Page 75 and 76: 61 10.3. Pengukuran Pola Radiasi [6
Page 77 and 78:
63 9. Klik tanda + pada menu SSID y
Page 79 and 80:
1. Wajanbolic Kecil Pola Radiasi Ve
Page 81 and 82:
3. Wajanbolic Besar Pola Radiasi Ve
Page 83 and 84:
69 Dari pengukuran pula dapat diket
Page 85 and 86:
Gambar 4.19 Tampilan program Wirele
Page 87 and 88:
73 antena wajanbolic menjadi lebih
Page 89 and 90:
75 10.7. Aplikasi Antena Wajanbolic
Page 91 and 92:
BAB V PENUTUP 15.1. KESIMPULAN Berd
Page 93 and 94:
DAFTAR PUSTAKA [1] Gunadi, “Merak
Page 95 and 96:
LAMPIRAN LAMPIRAN A PENGUKURAN POLA
Page 97 and 98:
LAMPIRAN B PENGUKURAN POLA RADIASI
Page 99 and 100:
LAMPIRAN C PENGUKURAN POLA RADIASI
Page 101 and 102:
LAMPIRAN D PENGUKURAN POLA RADIASI
Page 103:
LAMPIRAN E SPESIFIKASI WIRELESS USB
Page 107 and 108:
LAMPIRAN G TAMPILAN LEVEL SINYAL WA
Page 109 and 110:
LAMPIRAN I TAMPILAN LEVEL SINYAL WA
Page 111:
LAMPIRAN K CONTOH SPESIFIKASI ANTEN
Page 115:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Molin A
show all

PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?