PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
12<br />
Gambar 2.4 Distribusi medan untuk TE11 mode<br />
3.5. Dominan Mode Waveguide Silinder<br />
Dapat kita lihat dari gambar 2.4, bahwa dominan mode<br />
untuk waveguide silinder adalah mode TE11, yang seringkali<br />
digunakan dalam praktek. Distribusi medan dari dominan mode<br />
ini dapat dilihat pada gambar 2.5. Perlu dicatat bahwa mode ini<br />
pada dasarnya sama dengan mode TE10 dari waveguide persegi.<br />
Apabila kita lihat kembali distribusi medan TE10 pada<br />
waveguide persegi, maka distribusi medan TE11 pada waveguide<br />
silinder ini memepunyai banyak kesamaan. Distribusi medan<br />
TE11 pada waveguide silinder dapat dibayangkan sebagai<br />
distribusi medan TE10 pada waveguide persegi yang secara<br />
berangsur mengalami pembelokkan dalam rangka menyesuaikan<br />
bentuk waveguide yang silinder ini. Sehingga, suatu bentuk<br />
waveguide persegi yang berubah bentuk dari bentuk aslinya tanpa<br />
mengalami suatu perubahan pada salah satu frekuensi cut-off-nya<br />
atau konfigurasi medannya. Ini berarti bahwa dalam hal<br />
pembuatan bend atau twist tidak memerlukan pemberian toleransi<br />
yang besar selama hal ini tidak terjadi secara berangsur-angsur.<br />
Hasil-hasil untuk mode TMmn dapat dibuat persamaan<br />
sebagai berikut :<br />
EZ = E0 Jm (KC r) cos mθ . e j(ωt – β g z)<br />
jg Er = E0 Jm (Kc r) cos mθ . e j(ωt – β g z)<br />
Ei =<br />
k<br />
k<br />
c<br />
m<br />
jg<br />
E0 Jm (Kc r) cos mθ . e j(ωt – β g z)<br />
2<br />
c<br />
r<br />
(2-1)