13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

*<br />

Budiman berjalan gontai sekeluarnya dari rumah Saman. Pertemuannya<br />

dengan dukun tua itu benar-benar tak terbayangkan sebelumnya. Ia tak menyangka ia<br />

nekat dan berani datang ke tempat yang menyeramkan itu.<br />

Kini Budiman tengah mencari kendaraan untuk kembali ke Bontang. Saat<br />

itulah ia melihat dua sosok lelaki yang tampaknya ia kenal, berada tidak jauh darinya.<br />

Kedua lelaki itu terlihat tengah mencari-cari sesuatu. Budiman segera mengetahui<br />

siapa yang dicari kedua laki-laki itu.<br />

Budiman pun berlari menjauhi kedua lelaki itu. Namun, hal itu justru<br />

membuat kedua lelaki itu mengejar dirinya. Melihat itu, Budiman terus berlari. Ia<br />

mulai kehabisan nafas, tapi kedua laki-laki itu terus mengejar.<br />

Budiman melihat ke sekeliling. Ia mencoba mencari tempat bersembunyi.<br />

Yang ada hanya sebuah truk dengan bak pasir tertutup terpal yang terparkir di tepi<br />

jalan. Tanpa pikir panjang, ia segera memanjat truk itu dan masuk ke dalam bak pasir<br />

yang ternyata kosong.<br />

Budiman harap-harap cemas. Ia berdoa semoga kedua anak buah Baron itu<br />

tidak memeriksa truk pasir itu. Baru saja selesai berdoa, tiba-tiba terdengar suara<br />

mesin truk yang menyala disertai getaran pelan pada truk. Rupanya truk itu akan<br />

segera berjalan.<br />

”Hei!”<br />

Budiman berdiri hendak keluar dari bak pasir ketika kemudian truk melaju<br />

kencang dan ia terjatuh karena terkejut. Kepalanya membentur lantai bak pasir. Ia<br />

pingsan.<br />

***<br />

96

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!