13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Gun, sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa bela diri,”<br />

Budiman terlihat gugup.<br />

”Rileks Man... aku yang akan menghadapi mereka,” sahut Gunawan. Ia<br />

kemudian mengeluarkan mandaunya dan mengarahkannya ke arah kedua lelaki itu<br />

dengan posisi menantang. ”Ayo maju kalau berani!”<br />

Kedua lawan Gunawan saling memandang. Mereka kemudian mengangguk<br />

bersamaan. Dan tiba-tiba, kedua laki-laki itu sudah bergerak menyerang Gunawan.<br />

Lelaki oriental bernama Chen itu mengeluarkan sebuah pedang sedangkan rekannya<br />

yang berperawakan besar tidak menggunakan senjata apa pun selain kedua tangannya.<br />

Gunawan memasang posisi bertahan yang sangat mantap. Chen dan Jon<br />

bergerak bersamaan. Gunawan mencoba menahan mereka, tetapi...ia salah<br />

perhitungan. Hanya Chen yang menuju ke arahnya. Sedangkan Jon, menuju ke arah<br />

lain... arah Budiman!<br />

Jon langsung memukul keras perut Budiman. Budiman yang memang tidak<br />

siap untuk serangan itu terlempar ke tanah.<br />

”Hei...aku musuhmu!” teriak Gunawan mencoba melindungi Budiman. Di saat<br />

bersamaan, Chen melakukan sayatannya. Gunawan yang menyadari kelengahannya<br />

segera menghindari serangan cepat Chen. ”Kau curang!” bentak Gunawan. Yang<br />

dibentak hanya tersenyum.<br />

Gunawan dan Chen saling berhadapan. Mereka berdua saling melangkah<br />

mencari titik lemah lawan masing-masing. Tiba-tiba Gunawan bergerak maju ke arah<br />

Chen. Mandaunya ia hunus kencang. Chen pun menangkis serangan itu. Duel antara<br />

pedang dan mandau pun tak terelakkan. Keduanya saling menghantamkan senjatanya.<br />

Budiman.<br />

Sementara itu, Budiman mencoba berdiri. Pukulan Jon terasa sangat kuat.<br />

”Ayo bangun, anak manja!” ejek Jon. Jon melangkah pelan mendekati tubuh<br />

Budiman berhasil berjongkok. Kepalanya kemudian ia dongakkan ke arah Jon.<br />

Ia lalu tersenyum misterius. ”Kamu yang anak manja, babi besar!”<br />

”Apa!?”<br />

Tiba-tiba Budiman menggerakkan kakinya cepat ke dapan. Kaki kanannya ia<br />

lesatkan ke arah Jon. Budiman melakukan tendangan dengan melompat. Tendangan<br />

bertenaga Budiman itu mendarat dengan tepat di dada Jon. Jon yang tak mengira<br />

86

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!