13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Kamu takut Man? Jangan khawatir, aku membawa mandau ini sebagai<br />

perlindungan. Kamu tahu, mandau ini mengandung kekuatan gaib.”<br />

”Kekuatan gaib? Yang benar saja...”<br />

”Iya, benar kok.”<br />

Perjalanan mereka semakin jauh. Tanpa mereka sadari, mereka telah jauh<br />

berada di dalam hutan yang gelap.<br />

”Kamu yakin di dalam hutan seperti ini terdapat gua yang berisi harta karun<br />

belanga suci itu?” tanya Budiman ragu.<br />

”Man, sudah kubilang kan kemarin, aku mendapat informasi ini dari orang<br />

yang pintar. Dia tahu letak belanga itu. Dan aku pun tidak asal masuk ke dalam hutan.<br />

Aku membaca peta yang dibuatnya.”<br />

”Barangkali kamu dibohongi.”<br />

Gunawan terlihat kesal. ”Man, sudahlah ikuti saja. Bukankah kamu juga ingin<br />

menemukan belanga itu?”<br />

Budiman mengangguk mengerti. Ia pun tak bertanya lagi.<br />

Mereka melanjutkan perjalanan. Langkah mereka terhenti ketika mereka<br />

berdua mendengar suara gemericik air.<br />

”Nah, suara air itu pasti berasal dari sungai. Kita harus segera ke sana. Kalau<br />

kita sudah mendekati sungai, itu tandanya kita sudah dekat dengan tempat belanga<br />

itu.”<br />

turun.<br />

”Apakah masih jauh?” tanya Budiman dengan terengah-engah. Nafasnya naik<br />

”Kamu sudah lelah rupanya,” sahut Gunawan melihat kelelahan Budiman.<br />

”Baiklah, sesampainya di tepi sungai, kita akan beristirahat.”<br />

Sungai yang mereka pikirkan mulai nampak di kejauhan. Tak lama, mereka<br />

pun sampai di tepi sungai.<br />

”Baiklah, kita beristirahat di sini,” seru Gunawan sesampainya di tepi sungai.<br />

”Ah, akhirnya...” Budiman menjatuhkan tubuhnya pelan di atas tanah.<br />

”Setelah ini masih jauh?”<br />

”Masih setengahnya lagi.,” jawab Gunawan meletakkan tas punggungnya ke<br />

tanah. Ia kemudian mengeluarkan dua bungkus roti ukuran besar. ”Makanlah.”<br />

Gunawan menyodorkan salah satu rotinya.<br />

80

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!