13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Ya, meskipun berkali-kali gagal, aku akan terus mencobanya Man. Kuharap<br />

kau pun akan menemukan tujuanmu selanjutnya, aku selalu berdoa untukmu...”<br />

Budiman tersenyum. ”Terima kasih banyak Rachmat, atas segala pertemanan<br />

kita selama ini. Kukira, kaulah teman yang paling baik selama aku berada di sini.<br />

Thanks...”<br />

”Jaga dirimu baik-baik Man...dan jangan lupa kirim kabar...”<br />

”Ya, tentu. Dan aku juga akan terus berdoa, semoga kau berhasil diterima<br />

sebagai seorang polisi karena aku tahu kau pantas untuk itu.” Budiman menjabat<br />

tangan Rachmat erat. Rachmat balas menjabat. ”Satu hal yang ingin kutanyakan<br />

padamu Mat...” Budiman berhenti sejenak, ”kenapa kau mau berteman denganku?<br />

Kenapa kau mau berteman serta membantu seorang berandalan kampus seperti aku<br />

ini?”<br />

Rachmat tampak terkejut mendengar pertanyaan Budiman. Ia kemudian<br />

tersenyum. ”Man, bagiku kau bukanlah berandalan kampus. Bagiku kau lebih baik<br />

dari itu. Aku tahu apa saja yang telah kau lakukan hingga tampaknya kampus ini<br />

sangat membencimu, tetapi jujur saja, mereka tidak pernah melihat dirimu yang<br />

sebenarnya.”<br />

mengerti.<br />

”Maksudmu? Apakah kau tahu diriku yang sebenarnya?” tanya Budiman tak<br />

Rachmat kembali tersenyum. ”Cukup melihatmu menolong anak kecil yang<br />

nyaris celaka waktu itu, aku tahu kau bukanlah seorang berandalan.”<br />

Mendengar itu Budiman tersenyum kecut. ”Ah, kau sok tahu...” Budiman<br />

menggerakkan tubuhnya sombong. ”Rachmat, ini adalah waktunya untuk berpisah.<br />

Aku takkan pernah melupakan pertemanan ini. Sekali lagi, terima kasih. Semoga kita<br />

bisa bertemu kembali. Maafkan aku ya bila selama ini ada salah... Dan satu lagi, kau<br />

sok tahu untuk seorang mahasiswa yang melepaskan jabatan pentingnya untuk sesuatu<br />

yang belum pasti. Rachmat, Assalamu’alaikum...”<br />

”Walaikumsalam warohmahtullah...”<br />

Budiman berlalu begitu saja dari hadapan Rachmat. Rachmat memandang<br />

kepergian Budiman. Ia tersenyum.<br />

”Aku bukan sok tahu Man, tetapi aku memang tahu...”<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!