13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Baguslah, kamu sudah sadar.”<br />

Budiman melihat sekelilingnya. Banyak orang-orang yang mengitarinya. ”Ada<br />

apa?” tanyanya kemudian.<br />

Budiman melihat wajah lelaki yang menyelamatkannya. Lelaki itu rupanya<br />

juga memandangi wajah Budiman dengan serius. Wajah itu pernah ia lihat di...<br />

Budiman.<br />

“Hei, kamu lelaki yang ada di kapal itu kan?” ujar lelaki yang menyelamatkan<br />

”Kamu orang aneh itu kan?” sahut Budiman.<br />

”Apa kalian sudah saling kenal?” tanya seseorang di antara kerumunan.<br />

*<br />

Budiman keluar dari sebuah kamar dengan pakaian yang terlihat kebesaran.<br />

Lelaki yang menyelamatkannya mengajak dirinya ke rumahnya dan meminjamkan<br />

pakaian pada Budiman.<br />

”Bagaimana, muat bukan?” tanya lelaki itu. ”Meskipun terlihat kebesaran,”<br />

sambung lelaki itu.<br />

”Terima kasih Pak, saya tidak tahu harus berkata apa,” sahut Budiman.<br />

”Ah, tak usah kamu pikirkan. Aku hanya membantu seorang teman, anggap<br />

saja begitu,” lelaki itu merendah. ”Ngomong-ngomong, kita belum berkenalan<br />

bukan?”<br />

”Ya, di kapal hanya sempat bicara sedikit.”<br />

Tiba-tiba lelaki itu menjabat tangan Budiman erat. ”Kenalkan, namaku Nurali,<br />

salah seorang nelayan di tempat ini. Sudah hampir dua puluh lima tahun aku menjadi<br />

nelayan di sini.”<br />

”Eh, nama saya Anas Budiman,” balas Budiman pendek.<br />

”Apa kamu bilang? Anas Budiman?” sahut lelaki bernama Nurali itu terkejut.<br />

”Ya, nama saya Anas Budiman. Memangnya ada apa dengan nama saya?<br />

Apakah ada yang aneh?” Budiman ikut terheran.<br />

”Nama itu sepertinya pernah aku kenal, tapi dimana ya?” Nurali tampak<br />

mengingat-ingat.<br />

59

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!