13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4<br />

RUMAH DI ATAS LAUT<br />

Nasehat paman Fathony terngiang-ngiang di kepala Budiman. Ia menjadi<br />

teringat akan pertemuannya dengan Luna di bus waktu itu. Tapi, apakah Luna masih<br />

bisa ia perjuangkan? Sedangkan Luna...ah, sudahlah, itu hanya masa lalu, batin<br />

Budiman kesal. Budiman tak pernah menduga kalau nantinya nasehat Fathony itu<br />

akan berlaku pada dirinya.<br />

*<br />

”Kamu belum dapat kerja juga?” terdengar suara Anis di telepon. ”Sudah<br />

kakak bilang jangan jauh-jauh ke Bontang, di kampung aja. Sekarang kamu lihat<br />

sendiri kan?”<br />

”Kakak tenang saja, sebentar lagi aku dapat pekerjaan kok,” sahut Budiman<br />

mencoba menenangkan emosi kakaknya.<br />

”Sampai kapan? Sampai uang persediaanmu habis? Pokoknya kakak nggak<br />

mau tahu lagi, sekarang itu adalah keputusanmu. Kakak tidak akan membantu<br />

masalah keuanganmu lagi. Kakak ingin tahu, apakah adik kakak ini bisa<br />

menyelesaikan masalahnya sendiri,” cecar Anis panjang lebar.<br />

telepon.<br />

”Baiklah kalau begitu,” ujar Budiman pasrah. Ia kemudian menutup gagang<br />

”Kakak tidak usah khawatir,” terdengar suara Intan di belakang tubuh<br />

Budiman. Budiman berbalik. ”Kakak bisa tinggal di panti ini selama yang kakak<br />

inginkan.”<br />

”Tapi Tan, aku jadi tidak enak,” kata Budiman.<br />

Intan tersenyum. ”Kak, di sini kakak sudah kami anggap keluarga sendiri.<br />

Bukankah sesama keluarga harus saling membantu?”<br />

”Ya, baiklah. Nanti kalau aku mendapat kerja, aku akan mengganti<br />

semuanya,” sahut Budiman.<br />

56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!