13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Budiman tersenyum sedih. Ia lalu menceritakan semuanya. Memang, ibunya<br />

pernah bercerita tentang cintanya dulu di Bontang, namun tidak pernah Budiman duga<br />

bahwa ia akan bertemu dengan lelaki yang diceritakan ibunya itu. Ia benar-benar tidak<br />

menduga bila lelaki itu kini ada di depannya.<br />

”Paman ikut berduka atas kematian kedua orang tuamu Bud,” Fathony berkata<br />

pelan. ”Tak kusangka semuanya akan menjadi seperti ini.”<br />

”Itulah takdir Paman, tidak ada yang bisa menduganya. Seperti ini, aku tidak<br />

pernah menduga akan bisa bertemu dengan paman.”<br />

”Pantas Paman seperti melihat bayangan Hana pada dirimu...” kenang<br />

Fathony. ”Budiman, apakah yang dikatakan ibumu mengenai Paman?”<br />

Budiman mengingat-ingat. Ia kemudian berkata, ”Sama seperti yang Paman<br />

ceritakan tadi, ibu begitu mencintai paman. Beliau hanya harus memilih...”<br />

*<br />

Paginya, Budiman melihat Fathony tengah bercengkerama dengan Amanda di<br />

ruang tamu. Dilihatnya tas Fathony berada di dekat pemiliknya itu.<br />

”Eh, Budiman sudah bangun rupanya,” sapa Amanda.<br />

”Kebetulan kamu sudah bangun Bud, Paman ingin berpamitan padamu,” kata<br />

Fathony ketika melihat Budiman.<br />

”Paman mau kembali ke Banjarmasin?” tanya Budiman memastikan. Fathony<br />

mengangguk. ”Kenapa terburu-buru.?”<br />

”Pabrik menunggu paman saat ini, jadi paman hanya bisa menginap barang<br />

semalam saja di sini.”<br />

”Seharusnya kamu menginap lebih lama di sini Ton, anak-anak panti pasti<br />

masih ingin bersamamu,” bujuk Amanda.<br />

Fathony tersenyum. ”Nanti juga aku datang lagi. Oh, ya Manda, mungkin<br />

untuk beberapa bulan aku tidak bisa datang ke sini. Aku ada beberapa keperluan<br />

penting.”<br />

”Anak-anak pasti akan sangat rindu padamu. Kau memang manusia pebisnis,<br />

aku tidak akan bisa mencegahmu. Kalau begitu, berhati-hatilah di jalan,” pesan<br />

Amanda.<br />

54

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!