13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Intan duduk di mejanya dengan mata menerawang ke depan. Padahal, bel<br />

tanda masuk telah berbunyi dari tadi. Intan harus segera masuk ke dalam kelas untuk<br />

mengajar. Namun Intan terlihat tak bergerak dari tempat duduknya.<br />

”Kau kenapa Tan?” tanya Delima yang melihat sikap aneh Intan. Pertanyaan<br />

Delima itu sekaligus menyadarkan Intan dari lamunannya. ”Kau melamun?” tanya<br />

Delima lagi.<br />

”Eh, sepertinya iya...” jawab Intan sekenanya. Ia lalu melihat jam tangannya.<br />

”Sudah waktunya mengajar ya?”<br />

Delima mengangguk. ”Ya, bel sudah berbunyi. Cepatlah bergegas.”<br />

”Oke, aku akan pergi,” Intan kemudian beranjak dari tempat duduknya dan<br />

melangkah meninggalkan ruang guru. Delima yang melihat tingkah aneh sahabatnya<br />

itu hanya bisa menggelengkan kepala.<br />

*<br />

”Ada hal yang ingin aku tanyakan, Tan?” tanya Delima pada Intan setelah<br />

mereka berdua selesai mengajar.<br />

”Apa itu?”<br />

”Kenapa akhir-akhir sikapmu aneh?”<br />

”Aneh? Aneh bagaimana?” Intan yang tak mengerti dengan pertanyaan<br />

sahabatnya itu balik bertanya.<br />

”Bagaimana tidak aneh? Kau jadi sering melamun. Tidak hanya di ruang guru,<br />

tapi juga di kelas,” jawab Delima. ”Biasanya kau selalu bersemangat setiap kali bel<br />

masuk berbunyi. Tapi kulihat kau bahkan tak mendengar suara bel itu. Kau tak pernah<br />

seperti ini sebelumnya. Ada apa denganmu Tan?”<br />

Intan terkejut. Mendengar hal itu, ia jadi tersadar. Memang akhir-akhir ini ia<br />

sering melamun. Ia seperti tak sadar ketika melamunkan wajah lelaki misterius itu.<br />

Wajah lelaki yang selalu mengganggu pikirannya.<br />

”Oi... kok malah bengong?” seru Delima lagi-lagi menyadarkan Intan.<br />

”Oh, maaf Delima. Aku... aku melamunkan sesuatu,” jawab Intan jujur.<br />

”Sesuatu? Apa yang kau pikirkan?” Delima tampak penasaran.<br />

464

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!