13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Intan mempercepat langkah kakinya. Ketika ia baru mempercepat langkah<br />

kakinya, tiba-tiba terdengar suara langkah cepat dari belakang. Intan menoleh. Orang-<br />

orang yang berada di belakang berlari ke arahnya. Melihat itu, Intan langsung berlari.<br />

”Jangan lari!” teriak lelaki di belakang Intan. ”Kau tak bisa lari!”<br />

”Cepat kejar dia!” teriak yang lain.<br />

Intan terus berlari menghindari kejaran lelaki-lelaki itu. Tapi lelaki-laki itu<br />

lebih cepat darinya. Mereka kini telah menghadang Intan. Intan berbalik hendak<br />

berlari ke arah lain, namun lelaki lain menghadangnya. Kini, ia dikelilingi empat<br />

orang lelaki dengan arona minuman keras yang menyengat.<br />

buru...”<br />

”Mau lari ke mana, manis...” goda salah seorang lelaki. ”Tak usah terburu-<br />

”Mau apa kalian?” teriak Intan ketakutan. Dengan cepat ia berlari menerobos<br />

kepungan lelaki-lelaki itu. Ia berhasil. Namun lelaki-lelaki itu terus mengejar. Intan<br />

terus berlari menghindari kejaran lelaki-lelaki itu. Ia lalu berbelok ke sebuah jalan.<br />

Jalan yang ia ambil itu ternyata jalan buntu. Intan yang telah kehabisan nafas pun kini<br />

terpojok. Lelaki-lelaki itu terus mendekatinya.<br />

”Sekarang mau ke mana?” ledek lelaki bertubuh gemuk. ”Temani kami saja...”<br />

”Kami takkan kasar kok,” tambah yang lainnya. ”Asal kau mau menurut.”<br />

”Iya... manis...”<br />

”Jangan mendekat!” teriak Intan. Ia kini benar-benar ketakutan. Keringat<br />

dingin membasahi seluruh tubuhnya.<br />

”Ayolah... jangan malu-malu...” si gemuk sudah berada tepat di depan Intan.<br />

Lelaki itu memegang dagu Intan. ”Kami akan membuatmu bersenang-senang.”<br />

PLAK! Intan menampar keras pipi lelaki gemuk itu. Lelaki itu langsung<br />

berang. Tangannya dengan cepat mencekik leher Intan. Intan tampak kesulitan<br />

bernafas.<br />

”Jangan macam-macam dengan kami ya...” ujar si gemuk kesal.<br />

”Kita beri pelajaran saja, Bos,” celetuk rekan si gemuk.<br />

”Kau benar,” sahut si gemuk sambil tersenyum jahat. ”Baiklah nona manis,<br />

kuawali kesenanganmu dengan ciuman panasku...”<br />

459

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!