13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Aku... aku mau pergi,” jawab Budiman. ”Tidak ada lagi yang bisa aku<br />

perjuangkan darimu.”<br />

”Kenapa kau mau pergi?” tanya Luna pelan. “Tolong, jangan kau pergi.<br />

Jangan kau pergi meninggalkanku sendiri.”<br />

”Apa maksudmu?” Budiman tampak tak mengerti. ”Bukankah kau<br />

menginginkan aku pergi?”<br />

sanggah Luna.<br />

”Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu? Siapa yang mengharapkanmu pergi?”<br />

”Tapi kau menundukkan wajahmu bukan?”<br />

”Apa karena itu kemudian kau pergi?” tanya Luna. Gadis itu memandang<br />

wajah Budiman nanar. ”Kalau begitu aku akan sangat menyesal karena telah<br />

menundukkan kepalaku.”<br />

”Apa maksudmu, Luna?”<br />

”Ada hal yang juga ingin aku katakan kepadamu,” tutur Luna kemudian. ”Jadi<br />

kumohon jangan pergi...”<br />

”Apa yang ingin kau katakan?”<br />

Luna memandang Budiman lembut. ”Sebelumnya, aku ingin mengucapkan<br />

terima kasih karena kau telah menyelamatkanku dua kali,” ujar Luna pelan. Ia lalu<br />

membuang nafas panjang. ”Sekarang... akan kukatakan semuanya...”<br />

”Tahukah kau kenapa aku ikut menangis sewaktu di bus?” tanya Luna<br />

kemudian. Ia kemudian melanjutkan tanpa menunggu jawaban dari Budiman, ”Waktu<br />

itu aku mengatakan kalau kau mengingatkanku akan cinta pertamaku. Bagaimana aku<br />

tidak ikut menangis kalau melihat cinta pertamaku itu menangis?”<br />

itu...”<br />

Budiman tersentak. ”Ap... apa maksudmu?”<br />

Luna tersenyum simpul. ”Kau tahu maksudku, karena kaulah cinta pertamaku<br />

Budiman terkejut. Ia tak tahu apakah yang dikatakan Luna jujur atau tidak.<br />

Tapi, pengakuan Luna tadi...<br />

”Sama sepertimu...” lanjut Luna, ”aku tak pernah bisa melupakan sosok lemah<br />

dan penakut yang delapan tahun lalu kutemui. Sosok anak laki-laki yang selalu<br />

mengalah sehingga menjadi bulan-bulanan anak-anak nakal itu. Ya, aku<br />

452

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!