13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menetes keluar dari sepeda motor itu sementara terlihat percikan api di sekitarnya.<br />

Sepeda motor itu akan segera meledak!<br />

Dengan putus asa, Luna lalu berusaha memapah Budiman. Diletakkannya<br />

tangan Budiman yang tak terluka melintang di belakang lehernya dan diberdirikannya<br />

Budiman sebisa mungkin. Dengan tertatih ia memapah Budiman menjauhi jembatan.<br />

Langkahnya terasa berat mengingat beban yang ia bawa. Ia berusaha keras menjauhi<br />

jembatan sebelum sepeda motor itu meledak.<br />

Tiba-tiba saja terdengar ledakan yang sangat keras di belakang Luna.<br />

Syukurlah ia berhasil menjauh sebelum sepeda motor itu meledak. Ia lalu meletakkan<br />

Budiman perlahan di atas jalan untuk meminta pertolongan.<br />

Jalanan yang malam itu begitu sepi langsung berubah menjadi ramai setelah<br />

terdengar bunyi ledakan. Orang-orang berdatangan dan langsung menolong Budiman<br />

dan juga pengendara sepeda motor naas itu. Luna pun bernafas lega.<br />

*<br />

Luna menunggu dengan cemas di samping Budiman yang terbaring tak<br />

sadarkan diri. Ia khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada temannya itu. Dokter<br />

mengatakan kalau luka yang diderita Budiman cukup serius sehingga membutuhkan<br />

perawatan intensif. Untunglah Luna datang membawa Budiman tepat waktu.<br />

Luna mulai tak sabar menunggu. Di depannya kini terbaring sosok yang telah<br />

dua kali menyelamatkan dirinya. Sosok yang entah kenapa begitu berarti di hatinya.<br />

”Budiman...” bisiknya pelan. Ia lalu menggenggam tangan Budiman erat<br />

seraya memandang ke wajah Budiman. ”Terima kasih...”<br />

Tiba-tiba seorang perempuan masuk ke dalam kamar inap itu. Luna yang<br />

terkejut langsung melepaskan genggamannya pada tangan Budiman.<br />

Anda?”<br />

”Anda siapa?” tanya perempuan itu.<br />

“Maaf, apakah saudara adalah keluarga Budiman?” Luna balik bertanya.<br />

Perempuan itu mengangguk. “Iya, saya Fiona, adik kandungnya. Siapa<br />

“Saya Luna, teman kakak anda. Saya yang membawanya ke sini,” jawab Luna<br />

memperkenalkan diri.<br />

441

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!