13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Budiman mengangguk pelan. ”Aku mengerti. Lakukanlah apa yang ingin kau<br />

lakukan, bila itu bisa membuatmu tenang.”<br />

Luna tersenyum. Ia memandang Budiman penuh arti. ”Terima kasih,<br />

Budiman. Kau telah banyak menghiburku malam ini.”<br />

Budiman balas tersenyum. Namun, sejurus kemudian ia melihat sesuatu yang<br />

buruk menuju ke arah mereka. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi melaju<br />

menuju ke jembatan. Tiba-tiba sepeda motor itu oleng dan terjatuh ke jalan. Karena<br />

cepatnya, sepeda motor itu terseret ke jalan bersama dengan pengendaranya. Sang<br />

pengendara lalu terlempar sementara sepeda motornya masih bergerak dengan cepat.<br />

Sepeda motor itu terbanting beberapa kali di atas jalan raya yang sepi. Bahayanya,<br />

sepeda motor itu sekarang melayang menuju ke arah dimana Budiman dan Luna<br />

tengah berdiri. Budiman yang menyadari hal itu segera mengambil tindakan.<br />

Luna terkejut.<br />

”Luna, AWASS!” Budiman melompat menerjang tubuh Luna hingga terjatuh.<br />

Bersamaan dengan itu, sesuatu yang berat menghantam pagar pembatas<br />

jembatan di dekat mereka. Sepeda motor itu kembali terpelanting dan akhirnya<br />

terjatuh di atas jembatan. Setelah berputar-putar cukup lama, sepeda motor itu pun<br />

terhenti.<br />

“Akhhh!” Budiman berguling-guling di atas jalan sambil memegangi<br />

lengannya. Ternyata lengannya tergores pecahan sepeda motor itu. Darah pun<br />

menetes tak henti.<br />

sekelilingnya.<br />

sini.”<br />

”Budiman?” Luna bangkit dari jatuhnya. Ia terkejut melihat keadaan di<br />

”Kau tak apa-apa Luna?” tanya Budiman sambil meringis menahan sakit.<br />

”Aku tak apa-apa,” jawab Luna. “Kau terluka. Kita harus segera pergi dari<br />

”Akhh...” Budiman mengerang. ”Ya...aku terluka...” ujarnya terengah-engah.<br />

Tiba-tiba saja pandangannya menjadi kabur. ”Tapi...syukurlah kau selamat....”<br />

Budiman tersenyum kemudian tak sadarkan diri.<br />

”Budiman!” panggil Luna keras. Yang dipanggil tak menyahut. Luna lalu<br />

melihat ke arah sepeda motor yang berada tak jauh dari mereka. Tampak cairan<br />

440

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!