13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Sudahlah...jangan diteruskan,” potong Budiman. ”Lupakan kejadian tadi, itu<br />

akan membuatmu kembali sedih.”<br />

”Ya, kau benar...” sahut Luna sedih. ”Mario benar-benar mengecewakanku.”<br />

Budiman tertegun. Malam ini ia tak menyangka akan melihat kejadian<br />

mengerikan itu. Ia tak menyangka akan mendapati situasi yang tidak menyenangkan<br />

itu. Tapi ia bersyukur karena ia telah datang. Sesuatu yang buruk hampir saja terjadi<br />

pada Luna, teman yang sangat dikasihinya itu.<br />

sesuatu?”<br />

”Luna,” bisiknya pelan. ”Kalau kau tak keberatan, bolehkah aku menanyakan<br />

”Tentu saja, tanyakanlah...” jawab Luna lembut.<br />

“Mengenai Mario, apakah kau mencintainya?”<br />

Luna tersenyum pahit. Ia lalu memandang jauh ke depan. “Kupikir begitu<br />

ketika dulu bertemu dengannya di kampus. Dulu kukira ia adalah orang yang baik,<br />

yang begitu pengertian kepadaku. Tapi semua itu salah,” Luna mulai bercerita.<br />

”Semakin lama Mario semakin menunjukkan sifat aslinya. Ia sangat suka<br />

bersikap kasar padaku. Itu terjadi apabila terdapat kesalahpahaman di antara kami. Ia<br />

tak segan-segan memukulku bahkan hanya karena masalah yang sangat sepele.<br />

Awalnya aku marah, tapi setelah ia merayuku kembali dan mengatakan kalau ia cinta<br />

padaku, hatiku kembali luluh. Entah kenapa aku tak bisa membencinya.<br />

”Kusadari kalau kelakuan kasarnya adalah salah. Aku sadar itu. Memang<br />

sudah seharusnya aku meninggalkannya dulu. Tapi aku berpikir lain. Karena aku<br />

mencintai Mario, aku berpikir kalau aku akan bisa merubah sifat kasarnya itu. Aku<br />

terus berusaha menyadarkannya, tapi tak jua berhasil. Dia justru semakin kasar<br />

terhadapku.<br />

”Suatu hari ayahku mendapati kami sedang bertengkar. Ayah begitu marah<br />

ketika mengetahui kalau Mario telah berlaku kasar padaku. Beliau langsung tak<br />

menyetujui hubungan kami. Padahal sebelumnya beliau sangat mengharapkan<br />

hubungan kami ini. Mau bagaimana lagi, Mario sudah tidak bisa dirubah. Sepertinya<br />

kepalanya benar-benar membatu.<br />

”Aku terus berusaha bertahan, berharap suatu hari nanti ia akan sadar dan<br />

merubah perangai buruknya. Meskipun ayah telah melarangku, tapi aku tetap<br />

berhubungan dengan Mario. Tapi malam ini semuanya berakhir. Malam ini aku sadari<br />

438

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!