13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Mario menyeringai mengerikan lalu kemudian bergerak meninggalkan<br />

Budiman dan Luna. Budiman dan Luna terdiam. Samar-samar mereka mendengar<br />

suara mesin sepeda motor. Mario benar-benar telah pergi.<br />

Tubuh Luna yang menempel dinding perlahan merosot ke bawah. Gadis itu<br />

lalu duduk terpekur di atas lantai dan mulai menangis. Ia menangis tersedu-sedu.<br />

”Aku...aku tak menyangka ia akan berbuat senekat itu...” isaknya sedih.<br />

”Kupikir ia adalah lelaki yang baik.”<br />

”Sudahlah Luna, jangan kau pikirkan,” hibur Budiman. ”Yang kau butuhkan<br />

saat ini hanyalah udara segar untuk melenyapkan semua kesedihanmu.”<br />

”Ya,” jawab Luna terisak. Dengan mata berkaca-kaca ia lalu memandang<br />

Budiman. ”Kau benar, Budiman...”<br />

*<br />

Budiman dan Luna kini berada di tepi jembatan yang melintang di atas sungai<br />

Brantas. Keduanya bersandar pada pagar pembatas jembatan sambil memandang<br />

hamparan sungai di depan mereka. Budiman sengaja mengajak Luna ke tempat itu<br />

untuk membuatnya tenang. Kejadian yang baru saja terjadi di rumah Luna pastilah<br />

sangat menyakitkan.<br />

”Terima kasih Budiman, karena kau telah mengajakku ke sini,” ujar Luna.<br />

”Aku pikir ini akan baik untukmu. Kau butuh udara segar untuk melegakan<br />

hatimu,” sahut Budiman. Ia lalu melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada tubuh<br />

Luna.<br />

Luna terkejut. Ia menoleh dan tersenyum pada Budiman. Budiman ikut<br />

tersenyum. ”Kau pasti kedinginan, jadi kalau kau tak keberatan...”<br />

sekarang?”<br />

”Kau benar-benar baik Budiman,” sela Luna. ”Tentu aku tak keberatan.”<br />

Budiman tersenyum. ”Senang melihatmu tersenyum lagi. Apakah lebih baik<br />

Luna mengangguk. ”Ini semua karena kau. Entah bagaimana aku harus<br />

berterima kasih padamu, tapi kau datang di saat yang tepat. Kau datang di saat Mario<br />

akan...”<br />

437

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!