13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Luna mengangguk. ”Itu sudah kewajibanku sebagai seorang teman,” balas<br />

Luna. ”Aku sendiri sebenarnya sama denganmu, Budiman.”<br />

”Maksudmu?”<br />

Entah kenapa kini ganti mata Luna yang berkaca-kaca. ”Aku juga, kehilangan<br />

cinta pertamaku. Aku begitu menyukainya, tapi sepertinya aku tidak akan pernah<br />

memilikinya.”<br />

Budiman melihat perubahan pada raut wajah Luna. Ia lalu membuka telapak<br />

tangan Luna yang ia pegang lembut dan mengambil sapu tangan milik Luna. Dengan<br />

lembut ganti dirinya yang mengusap pipi Luna. Luna terkejut.<br />

”Kau menangis,” ujar Budiman melihat keterkejutan Luna. ”Kenapa kini ganti<br />

kau yang menangis?”<br />

Luna baru menyadari kalau ia juga menitikkan air mata. Gadis itu lalu<br />

tersenyum. ”Itu karena... kau mengingatkanku pada cinta pertamaku...”<br />

”Apa?” Budiman terkejut. Kesedihan dirinya ternyata mengingatkan Luna<br />

akan cinta pertamanya? ”Sepertinya kita senasib,” sambung Budiman.<br />

kemudian.<br />

”Ah, sudahlah... lupakan saja. Hanya membuat orang sedih,” ujar Luna<br />

”Kau benar. Tak sepantasnya aku menangis bukan?” Budiman lalu<br />

memberikan kembali sapu tangan Luna. ”Oh, ya! Bagaimana kabar si Mario itu?”<br />

Budiman mengalihkan pembicaraan.<br />

”Mario?”<br />

”Iya, Mario. Pacarmu itu...” Budiman mengingatkan.<br />

”Oh, Mario,” ulang Luna. Tampaknya Luna tak senang mendengar nama itu<br />

disebut. ”Dia baik-baik saja.”<br />

Kediri.”<br />

”Dia ada dimana?” tanya Budiman lagi. ”Masihkah kalian berhubungan?”<br />

”Kami...” jawab Luna ragu. ”Kami masih berhubungan. Dia sekarang ada di<br />

”Apakah dia akan menjemputmu?” terka Budiman.<br />

Luna menggeleng. ”Tidak, dia tidak menjemputku. Dia banyak kerjaan,”<br />

jawab Luna singkat. ”Daripada membicarakan orang itu, lebih baik kita<br />

membicarakan hal lain. Teman sekolah kita mungkin?”<br />

422

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!