13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3<br />

LELAKI YANG PERNAH PATAH HATI<br />

Di sebuah kursi taman di sudut kota Banjarmasin, tampak seorang lelaki<br />

dengan jaket kulit duduk di atasnya. Wajahnya resah menanti seorang teman yang<br />

katanya akan segera datang. Sambil menunggu ia mengambil sebatang rokok dari<br />

sakunya dan menghisapnya tak lama setelah menyulutnya.<br />

”Kau tak pernah berubah Pek,” tiba-tiba dari belakang kursi taman itu<br />

terdengar suara seseorang. ”Masih suka merokok.”<br />

Lelaki itu menoleh. Wajah kesalnya akibat menunggu berubah sumringah.<br />

”Hei Toni, kau sudah datang rupanya,” sahut lelaki perokok itu. ”Habisnya,<br />

kau sudah keterlaluan membiarkanku sendirian malam-malam begini. Hanya rokoklah<br />

teman sejatiku, tentunya setelah dirimu.”<br />

Lelaki yang dipanggil Toni tersenyum kecut. ”Hoh, kau melupakanku demi<br />

sebatang rokok?”<br />

”Kenapa kau jadi sensitif seperti ini sih Ton?” tanya lelaki perokok heran<br />

dengan sikap temannya itu. ”Selama aku mengenalmu, tak pernah kulihat kau<br />

sesensitif ini. Oh, aku ingat...kau juga pernah berlaku seperti ini.”<br />

”Upek, kau masih ingat rupanya.”<br />

Lelaki perokok yang bernama Upek itu menghisap rokoknya dalam, kemudian<br />

mengeluarkan asap dari mulutnya. ”Bagaimana aku tidak ingat Ton, saat itu aku yang<br />

menyelamatkanmu dari aksi nekatmu. Kau seperti anak kecil...”<br />

Toni tersenyum. ”Ya, aku memang seperti anak kecil.”<br />

”Sudah, sekarang aku ingin tahu kenapa kau menyuruhku malam-malam<br />

begini datang ke sini. Eh, kamunya malah terlambat.”<br />

”Maaf, kalau begitu,” ujar Toni. ”Begini, aku hanya ingin minta tolong<br />

padamu untuk mengurus pabrikku sementara ini.”<br />

kan apa itu?”<br />

Mendengar ucapan itu, Upek tiba-tiba tersedak. ”Maksudmu?”<br />

”Aku akan pergi ke Bontang, ada yang harus aku lakukan. Kamu tahu sendiri<br />

41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!