13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Sepertinya kau senang anak-anak ya?” tiba-tiba seorang wanita bermata sipit<br />

yang berseragam rapi menegurnya. Lelaki itu tampak terkejut.<br />

”Tidak, bukan seperti itu?” sanggah lelaki itu.<br />

”Lalu?”<br />

”Aku hanya teringat akan kenangan saat aku TK dulu,” jawab lelaki itu jujur.<br />

”Begitu...” sahut sang wanita. ”Kau sama denganku kalau begitu”<br />

”Sama?” lelaki itu menjadi heran.<br />

Wanita berseragam mengangguk. ”Iya, aku akan teringat pada masa kecilku di<br />

TK bila melihat anak-anak itu. Dulu ada seorang anak yang selalu memanggilku<br />

dengan sebutan si Sipit. Ia suka sekali menggangguku. Entah kenapa aku selalu<br />

tersenyum bila mengingatnya.”<br />

”Si Sipit?” entah mengapa lelaki itu tampak familiar dengan sebutan yang<br />

baru disebut wanita berseragam itu.<br />

”Oh, maaf...” ujar wanita itu kemudian. Ia lalu mengulurkan tangannya.<br />

”Perkenalkan, namaku Layin, guru baru di sekolah ini.”<br />

Lelaki itu menyambut tangan Layin. Ia menjabatnya pelan. ”Perkenalkan,<br />

namaku Heru... Senang berkenalan denganmu.”<br />

julukan itu...”<br />

”Pernahkah kita bertemu sebelumnya?” tanya Layin penasaran.<br />

Heru mengangkat kedua bahunya. ”Entahlah, tapi aku pernah mendengar<br />

Keduanya saling memandang. Mereka akan segera tahu siapa diri mereka<br />

masing-masing. Mereka tak lain adalah si Sipit, dan teman pengganggunya...<br />

***<br />

409

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!