13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Budiman menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi mobil. Ia menoleh<br />

melihat keluar jendela. Begitu banyak pepohonan di dalam hutan itu. Ia lalu<br />

memikirkan kemana kira-kira temannya, si Tio itu pergi sekarang. Baginya, Tio<br />

bukanlah Hantu Hutan. Baginya, Tio hanyalah seorang manusia biasa yang sedang<br />

patah hati. Patah hati karena cinta, dan juga karena kejahatan atas alam.<br />

*<br />

Taksi yang ditumpangi Budiman berhenti dengan selamat di pelabuhan<br />

Balikpapan. Setelah membayar uang taksi, Budiman segera berjalan menuju ke<br />

pelabuhan. Ia mencari-cari dimana temannya, si Fathur Rozy itu berada.<br />

“Hei!” terdengar seseorang berteriak. Budiman menoleh. Rupanya Fathur<br />

Rozy. Lelaki yang sama kurusnya dengan Budiman itu kemudian berlari kecil<br />

menghampiri Budiman. ”Kau lama sekali, kupikir kau takkan datang.”<br />

”Tentu aku datang, Thur,” balas Budiman. ”Baiklah, mana kapal kita?”<br />

Fathur Rozy lalu menunjuk pada kapal laut yang tengah merapat di dermaga.<br />

Budiman melihat kapal besar di depannya dengan tersenyum. Hari ini, dia pulang...<br />

hari ini dia akan meninggalkan kenangan.<br />

Sampai jumpa lagi kotaku... Kota Intan...<br />

*<br />

Seorang lelaki berambut cepak tengah mengamati anak-anak murid taman<br />

kanak-kanak yang tengah asyik bermain di halaman bermain taman kanak-kanak itu.<br />

Entah mengapa ia senang melihat tawa gembira anak-anak itu. Pandangannya lalu<br />

tertuju pada dua anak laki-laki yang tengah bermain bola bersama. Kedua anak laki-<br />

laki itu bermain dengan sangat akrab.<br />

Tiba-tiba lelaki itu teringat akan kenangannya pada saat kecil dulu. Kini, ia<br />

seperti melihat bayangan dirinya dan teman bermainnya saat kecil pada kedua anak<br />

laki-laki itu. Ia melihat dirinya dan temannya itu bermain dengan sangat akrab.<br />

Bayangan dirinya dengan teman yang pernah memukul wajahnya...<br />

408

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!