13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dulu ditemukan oleh ayahnya. Sebuah kebetulan yang mengerikan, karena tak lama<br />

kemudian ia menemukan sebuah kenyataan, mengenai pembunuh ayahnya.<br />

Ia bertemu Tio, temannya yang memutuskan menjalani kehidupan di dalam<br />

hutan. Bertemu juga ia dengan Fathur Rozy, teman yang ia nantikan kedatangannya,<br />

yang menyadarkannya di jalan mana yang harus ia pilih. Lalu juga pertemuannya<br />

dengan Yasmin, adik kelasnya saat di SMA, yang kemudian membawanya pada<br />

pertemuan dengan teman masa kecilnya, yang juga meninggalkan kenangan indah di<br />

hatinya, Heru.<br />

Pertemuannya dengan polisi muda itu memang tak terduga. Hanya dengan<br />

sepenggal kenangan masa kecil, mereka berdua bisa kembali bertemu. Seorang teman<br />

yang pernah ia hantam hingga mimisan. Budiman juga bertemu Odi Ido, rocker<br />

pecandu narkoba yang pernah membuatnya dikeluarkan dari palang merah. Setelah itu<br />

ia bertemu dengan Ridwan, sahabat karibnya saat SMA yang tak pernah ia menduga<br />

akan menjadi seorang yang jahat. Lalu, sepasang teman saat SMP, Irfan dan Santi<br />

yang mengalami krisis dalam hubungan cinta mereka.<br />

Tapi semua pertemuan itu hanyalah sebuah pembuka dari pertemuan terbesar<br />

dengan masa lalunya. Sebuah pertemuan karena dendam dan kenyataan yang sangat<br />

pahit. Rusdi, ayah dari Heru yang ternyata adalah pembunuh ayahnya. Yang mana<br />

malam itu Budiman hampir menjadi setan dengan berusaha membalas dendam. Tapi<br />

ia terlalu baik untuk itu. Walaupun akhirnya Rusdi pun terbunuh, di tangan Julius,<br />

sahabat ayahnya sekaligus ayah dari Intan. Ternyata, dendam bisa mengalahkan<br />

semuanya.<br />

Kini Budiman bisa mengambil pelajaran dari semua pertemuannya dengan<br />

masa lalunya itu. Ia menyimpulkan, bahwa kehidupan yang diberikan Tuhan<br />

sangatlah berharga. Karenanya ia akan mulai mencintai kehidupan. Mencintai betapa<br />

berharganya dirinya. Mencintai betapa dirinya bukanlah seorang berandalan yang<br />

pernah ia kenal. Ia adalah dirinya. Budiman adalah Anas Budiman, apapun warna<br />

wajahnya. Hitam... atau putih...<br />

Budiman mengeluarkan selembar foto dari dalam tas pinggangnya. Di dalam<br />

foto itu terlihat Budiman dan Heru yang memakai jas hitam rapi tengah mengapit<br />

seorang gadis manis berambut panjang yang mengenakan gaun indah berwarna putih.<br />

Budiman memandang gadis itu lama. Ia kemudian tersenyum sendiri.<br />

406

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!