13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Karena setelah itu paman menyadari, ternyata ayahmu lebih mencintai gadis<br />

itu. Semua perbuatan, tindakan dan kata-kata ayahmu menunjukkan betapa cintanya ia<br />

pada gadis itu. Hal ini membuat paman patah arang. Bukannya paman menyerah<br />

begitu saja, tetapi melihat ayahmu membuat paman menjadi tak enak. Paman pun<br />

memutuskan melupakan gadis itu walaupun awalnya berat.<br />

”Pada akhirnya juga keputusan paman itu benar. Ternyata gadis itu lebih<br />

menyukai ayahmu daripada paman. Alhasil, ya seperti ini...” ujar Nurali pasrah.<br />

“Paman melupakannya dan mulai jatuh cinta pada gadis lain, menikah, dan lahirlah<br />

Layin.”<br />

“Lalu bagaimana dengan gadis itu paman?” tanya Budiman penasaran.<br />

”Tentu ia bersama dengan ayahmu. Mereka tak lama kemudian menikah,”<br />

jawab Nurali enteng.<br />

”Maksud paman... gadis itu...” Budiman mencoba menerka.<br />

”Tepat,” potong Nurali. ”Gadis itu adalah Hana, ibumu.”<br />

Budiman tersedak. Ia terkejut mengetahui siapa gadis yang dimaksud Nurali.<br />

Ternyata gadis itu adalah ibunya. Ia kira hanya ayahnya dan paman Fathony saja yang<br />

menyukai ibunya, rupanya ada orang lain yang juga menyukai ibunya. Orang itu<br />

adalah Nurali, sahabat ayahnya sendiri.<br />

”Minumlah,” Nurali menyodorkan segelas air pada Budiman yang tersedak.<br />

Budiman menerimanya dan langsung meneguknya. Nurali tersenyum melihatnya.<br />

”Kau terkejut ya? Sama dengan paman saat menyadari siapa kau sebenarnya.”<br />

”Paman tidak bercanda kan?” tanya Budiman setelah selesai meminum air.<br />

”Kau pikir paman sedang bercanda?”<br />

”Bukan...bukan begitu..”<br />

Nurali memandang Budiman. Ia melihat mata yang sama yang pernah ia lihat<br />

pada gadis yang pernah ia sukai dulu. ”Nas, ibumu itu orang yang baik. Ia sangat<br />

baik. Itulah yang membuat paman dan ayahmu menyukainya. Karena itulah, ketika<br />

paman mendengar berita kematiannya, paman ikut sedih. Dia wanita yang sangat<br />

baik.”<br />

baik.”<br />

”Kau benar paman,” Budiman membenarkan. ”Ibuku memang wanita yang<br />

396

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!