13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Fathur... kau datang?” sapanya ramah. ”Bagaimana kabarmu?”<br />

”Alhamdulillah baik... Hei, Budiman...” balas Fathur Rozy. ”Aku dengar kau<br />

akan pulang kembali ke Jawa ya?”<br />

”Oh, ya aku akan pulang. Memangnya kenapa?” Budiman balas bertanya.<br />

”Kalau memang seperti itu, bagaimana kalau kita pulang bersama. Kebetulan<br />

aku pun berencana pulang ke Sidoarjo,” jawab Fathur Rozy dengan aksen Madura<br />

yang kental.<br />

”Begitukah?” sahut Budiman tak percaya. ”Tentu, tentu aku mau.”<br />

”Baguslah kalau begitu.”<br />

”Tapi...” desis Budiman kemudian. ”Tapi sebelum pergi aku mau ke suatu<br />

tempat dulu. Mungkin seharian aku akan ada di sana.”<br />

”Kalau begitu, aku akan menunggumu di pelabuhan Balikpapan. Bagaimana?”<br />

tawar Fathur Rozy kemudian.<br />

“Boleh, itu bagus. Bagaimanapun bepergian bersama jauh lebih<br />

menyenangkan bukan?”<br />

Fathur Rozy mengangguk. Budiman tersenyum. Memang, sebelum pulang ke<br />

Kediri, selain panti asuhan Harapan, masih ada satu tempat lagi yang ingin ia datangi.<br />

Tempat itu adalah…<br />

*<br />

Hamparan laut yang ada di depannya membuat Budiman merasa tenang.<br />

Sekarang ia telah berada di Bontang Kuala, sebuah perkampungan terapung yang<br />

pernah ia datangi pada awal-awal kedatangannya ke Bontang. Beberapa rumah berdiri<br />

berjajar di sekitarnya. Ia lalu melangkah menuju salah satu rumah di atas laut itu.<br />

”Anas?” sapa pemilik rumah. ”Akhirnya kau datang ke sini lagi.”<br />

”Ya paman, aku pernah berjanji mengenai hal ini bukan?” jawab Budiman<br />

pada lelaki yang tak lain adalah Nurali, sahabat ayahnya itu.<br />

”Bagaimana kabar keponakan paman ini?” tanya Nurali.<br />

”Kabar baik, paman sendiri?”<br />

”Awalnya sih buruk, tapi berkat kedatanganmu ini, langsung berubah menjadi<br />

baik,” jawab Nurali dengan nada bercanda.<br />

392

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!