13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Budiman berdiri di depan sebuah makam. Dipandanginya batu nisan makam<br />

itu. Makam itu adalah makam gadis yang sangat disayanginya. Gadis luar biasa yang<br />

telah merubah dirinya. Intan.<br />

Budiman kembali teringat semua kenangan bersama Intan. Entah mengapa<br />

kenangan akan Intan selalu datang menghampirinya. Mungkin karena kenangan itu<br />

telah jauh terukir di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Intan.<br />

”Kau datang kak...”<br />

Tiba-tiba Budiman mendengar suara wanita dari belakang tubuhnya. Budiman<br />

menoleh. Ternyata Yasmin yang memanggilnya.<br />

tertangkap?”<br />

”Yasmin, sedang apa kau di sini?” tanyanya heran. ”Kau tak takut<br />

”Jangan khawatir kak, semuanya akan baik-baik saja,” jawab Yasmin<br />

menenangkan. ”Aku hanya sekedar mengunjungi kak Intan.”<br />

”Ternyata itu,” Budiman akhirnya mengerti. ”Lalu bagaimana dengan keadaan<br />

adikmu? Sehatkah dia?”<br />

”Alhamdulillah... ia semakin membaik. Semoga keadaan ini berlangsung<br />

terus-menerus,” jawab Yasmin. ”Kau sendiri bagaimana?”<br />

”Aku juga baik,” balas Budiman. ”Kuharap Heru juga baik,” entah mengapa<br />

kini Budiman teringat sahabatnya itu.<br />

”Aku juga berharap seperti itu. Kak Heru orang yang baik, semoga ia baik-<br />

baik saja.” Yasmin melangkah mendekat. Ia kini ikut memandang makam Intan. ”Aku<br />

harus berterima kasih pada kak Intan. Dia telah menolongku. Karena itu, mungkin<br />

saat ini hanya mengunjunginya yang bisa aku lakukan Kudengar kakak sangat sedih<br />

ya atas kamatian kak Intan?”<br />

Budiman mengangguk mengiyakan. ”Ya, aku sangat sedih. Intan selalu baik<br />

padaku. Ia selalu menolongku. Saat aku sakit, saat aku emosi, saat aku depresi, dia<br />

selalu membantuku. Kenangan akan dirinya takkan mungkin terhapus. Andai ia masih<br />

hidup saat ini.”<br />

”Benar kak, kenangan akan dirinya takkan terhapus,” Yasmin ikut<br />

menambahkan.<br />

390

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!