13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

*<br />

Budiman, Intan, dan Amanda kini berada di pemakaman. Mereka memandangi<br />

batu nisan yang ada di depan mereka. Di atas batu nisan itu tertuliskan nama Alwi.<br />

”Kak Alwi, semoga kakak tenang di alam sana,” ujar Intan seraya menaburkan<br />

bunga di atas makam. ”Kak Alwi, lihat...ada kak Budiman, teman kakak dulu. Apakah<br />

kakak masih ingat?” kata Intan lagi sambil menangis.<br />

menenangkan.<br />

”Intan, sudahlah. Tidak baik kau menangis di sini,” kata Amanda<br />

”Benar kata tante, Intan,” timpal Budiman.<br />

”Aku hanya bersedih. Itu saja...”<br />

”Sudahlah, jangan bersedih. Bukankah paman Hermawan sudah menerima<br />

balasannya?” hibur Amanda lagi. ”Tuhan memang Maha Tahu. Sudah kuduga<br />

Hermawanlah yang menyebabkan kebakaran itu. Ia sengaja membakar kak Ratna dan<br />

anak-anaknya agar bisa menikah lagi. Dasar keparat, bisa-bisanya ia lolos dari hukum.<br />

Tapi sekarang ia telah menerima hukuman dari Tuhan.”<br />

”Tante, tidak baik membicarakan orang yang sudah meninggal. Yang lalu<br />

biarlah berlalu,” kata Budiman menginngatkan.<br />

”Maaf Budiman, Tante sedikit emosi.”<br />

Budiman berdiri terpekur di samping Intan dan Amanda. Dipandanginya nisan<br />

Alwi, temannya sewaktu kecil. Ia ingat, ia begitu akrab dengan Alwi ketika kecil. Ia<br />

dan Alwi selalu bermain bersama. Ia hanya heran ketika Alwi tak lagi datang ke<br />

masjid. Ketika itu Alwi dikatakan telah meninggal dalam kebakaran. Dan ia tak<br />

mengerti kenapa Alwi begitu cepat meninggalkannya. Takdir memang tidak bisa<br />

ditebak, batin Budiman.<br />

*<br />

Di salah satu sudut masjid itu, terlihat seorang lelaki tengah melakukan sholat.<br />

Lelaki itu sholat dengan khusyu’nya hingga tak menyadari bahwa sedari tadi seorang<br />

gadis telah menunggunya di luar pintu masjid. Tak lama lelaki itu telah<br />

39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!