13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Heru... terima kasih...”<br />

*<br />

Budiman kembali tinggal di panti asuhan Harapan. Ia memang telah<br />

memutuskan akan menetap di panti asuhan selama seminggu sebelum ia pulang<br />

kembali ke Jawa. Amanda dan Fathony yang melihat kedatangan kembali Budiman<br />

menjadi senang, walaupun Budiman hanya menetap selama satu minggu. Bagi<br />

pasangan suami-istri itu, Budiman sudah seperti keluarga sendiri.<br />

”Bagaimana kabar anak-anak, tante?” tanya Budiman sesampainya di panti.<br />

”Mereka baik, mereka sering menanyakanmu,” jawab Amanda yang tengah<br />

menggendong Heru kecil. ”Baguslah kalau kau mau menetap sebelum pergi ke pulau<br />

Jawa.”<br />

”Aku hanya ingin bersama panti asuhan ini sebelum aku pergi. Panti asuhan<br />

ini telah memberikan banyak kenangan. Di sinilah pertama kali aku menetap<br />

setibanya di Bontang.” Budiman lalu melirik ke arah Heru kecil. Dipandanginya<br />

wajah lucu bayi yang ia temukan bersama Intan itu. ”Heru kecil, ayah sudah<br />

pulang...” candanya. Heru kecil tersenyum lucu kepadanya. Budiman ikut tersenyum.<br />

Amanda tersenyum senang melihatnya. ”Kalau begitu, segeralah ke kamarmu.<br />

Kau pasti lelah.”<br />

”Ya, tante...”<br />

Budiman melangkahkan kakinya kembali ke kamarnya. Kamar yang penuh<br />

dengan kenangan. Ketika akan memasuki kamarnya, seorang anak kecil<br />

menghampirinya.<br />

”Kak Budiman sudah pulang?” sapa Bona. ”Acik...!”<br />

“Bona? Kau membuat kakak terkejut,” balas Budiman. ”Kau tidak nakal kan?”<br />

”Tidak kak, Bona jadi anak yang baik kok...” jawab Bona menggemaskan.<br />

Budiman tersenyum senang mendengar jawaban lucu anak itu. Anak itulah yang<br />

mempertemukannya dengan Intan. Anak itu pulalah yang mempertemukannya dengan<br />

kehidupan di panti. Anak yang telah ia selamatkan.<br />

”Kakak sudah kembali?” terdengar suara anak lain. Ternyata Nano.<br />

384

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!