13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kak, satu lagi yang harus kau tahu, aku begitu senang saat kau mengajakku<br />

makan pada hari ulang tahunku itu. Itulah saat yang paling berkesan untukku. Entah<br />

bagaimana perasaanmu padaku, itu bukanlah masalah. Yang terpenting, aku tidak<br />

pergi dengan keputusasaan.<br />

Terima kasih kak, terima kasih telah mengukir sebuah kenangan indah untuk<br />

gadis yatim sepertiku.<br />

Oh, ya... sebagai kenang-kenangan untukmu, kumohon kau mau menerima pin<br />

bergambar polisi yang imut dan lucu itu. Semoga, bila kau melihat pin itu, kau bisa<br />

menjadi seorang polisi yang lebih baik. Berbahagialah kak, karena hanya itulah yang<br />

membuatku bahagia. Tidak ada kebahagiaan yang indah selain melihat orang yang<br />

kita sayangi bahagia.<br />

Sekian kak, semoga kau mengerti....<br />

Kak Heru, aku cinta padamu...<br />

Intan Mutu Manikam<br />

Heru selesai membaca surat itu. Tak terasa, air mata mengiringinya selama ia<br />

membaca surat indah itu. Kini ia tahu bagaimana perasaan Intan yang sebenarnya.<br />

Kini ia tahu kenapa Intan tak pernah menceritakan penyakit yang dialaminya.<br />

Ternyata semuanya karena Intan tak ingin melihatnya bersedih. Jadi begitu...<br />

”Intan, kenapa kau ini?” tanyanya sendiri. ”Kenapa kau menutup dirimu?<br />

Kenapa?” Heru mulai terisak. Ia sedih mendapatinya kenyataan seperti ini. Cintanya<br />

pada Intan ternyata bersambut. Hanya saja, hanya saja ia terlambat mengatakan<br />

perasaannya. Ia terlambat...<br />

”Intan begitu mencintaimu Her,” ujar Budiman melihat kesedihan Heru. ”Ia<br />

hanya tak ingin melihatmu bersedih.”<br />

”Intan...” isak Heru. ”Gadis itu terlalu baik, terlalu baik...”<br />

Heru melihat ke arah pin yang berada di tangan kirinya. Gambar polisi kecil<br />

yang ada di atasnya seolah sedang tersenyum kepadanya. Heru pun ikut tersenyum.<br />

”Padahal Budiman, aku sangat mencintai Intan.”<br />

381

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!