13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kau benar kak, aku telah jatuh cinta padamu pada pandangan pertama.<br />

Perasaan cinta yang benar-benar membuatku tak bisa tidur. Perasaan senang dan<br />

bahagia walaupun hanya mengingat dirimu. Kau tahu, semenjak hari itu aku selalu<br />

berharap akan bertemu lagi denganmu.<br />

Kak, sepertinya doaku terkabul. Aku kembali bertemu denganmu di taman<br />

kanak-kanak. Hal yang sangat tak terduga bisa kembali bertemu denganmu.<br />

Semenjak itulah aku tahu siapa namamu, nama lelaki yang pernah menyelamatkanku.<br />

Kak, kau selalu mampir ke panti asuhan bila kau sempat. Meskipun aku<br />

terlihat biasa dengan kedatanganmu, tapi sungguh di dalam hatiku sangat senang.<br />

Aku bisa bertemu dengan lelaki yang aku dambakan. Kakak...<br />

Namun, semenjak kau tidak pernah datang, aku pun jadi gelisah. Gelisah,<br />

karena tak mampu memandang wajahmu lagi. Tapi aku yakin kak, kalau suatu hari<br />

nanti kau akan kembali datang ke panti asuhan.<br />

Kak, lagi-lagi harapan itu terwujud. Hari itu kau datang bersama kak<br />

Budiman. Betapa senang hatiku. Ditambah lagi, semenjak hari itu aku hampir selalu<br />

bertemu denganmu. Kau bahkan menyelamatkanku sekali lagi ketika aku jatuh<br />

pingsan di tengah hujan. Sekali lagi kak, aku mengucapkan terima kasih.<br />

Heru bergetar membaca surat dari Intan. Jadi selama ini Intan...<br />

Ya, itulah tujuanku menulis surat ini. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku<br />

begitu mencintai kakak. Mungkin kakak pikir aku ini aneh, menyatakan perasaanku<br />

setelah aku meninggal. Kenapa tidak saat aku masih hidup. Itulah kak, itulah yang<br />

selama ini tak bisa aku ceritakan padamu.<br />

Kau pernah bertanya padaku mengenai siapa lelaki yang aku sukai. Sungguh<br />

tak lain itu adalah kau kak. Tapi saat itu aku tak menjawab secara pasti. Karena<br />

kenapa kak, karena aku tak mau melihatmu bersedih. Semuanya karena penyakit ini.<br />

Aku hanya tak mau melihatmu bersedih bila mengetahui perihal penyakit ini. Karena<br />

itulah aku tak pernah mengatakan hal ini.<br />

Tapi kak, meskipun begitu aku cukup senang. Dalam usiaku yang pendek ini,<br />

aku sempat merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Bagaimana rasanya menyukai<br />

seorang lelaki. Seorang lelaki yang takkan pernah aku miliki...<br />

380

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!