13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”....Mungkin kau pikir aku adalah laki-laki dewasa yang aneh karena suka<br />

main ke taman kanak-kanak. Tapi, itulah aku...tempat ini sudah seperti rumahku<br />

sendiri. Walaupun aku tidak bisa tidur di sini...”<br />

”Aku tahu!” seru Budiman kemudian. Seketika itu juga mobil berhenti<br />

mendadak. Kedua polisi di bangku depan langsung menoleh ke arahnya. Budiman<br />

terkejut dengan reaksi kedua polisi itu.<br />

”Kau tahu? Dimana?” tanya Bripda Edi.<br />

”Mungkin dia ada di....”<br />

Budiman memberitahukan sebuah tempat pada kedua polisi itu. Kedua polisi<br />

itu saling berpandangan heran mendengar tempat yang dimaksud oleh Budiman.<br />

”Apa kau yakin?” tanya Bripda Edi tak percaya.<br />

”Kau tidak sedang bercanda bukan?” tambah Bripda Hasan.<br />

”Er...” mendengar komentar kedua polisi itu, Budiman menjadi ragu. Namun,<br />

ia harus segera menemukan Heri. ”Tidak ada salahnya mencoba bukan?”<br />

*<br />

Mobil polisi berhenti di depan sebuah taman kanak-kanak. Kedua polisi segera<br />

keluar dari dalam mobil diikuti dengan Budiman. Bripda Edi melihat ke papan nama<br />

taman kanak-kanak itu yang terlihat baru.<br />

”TK Tunas Inti? Apa mungkin Heru sering datang ke sini?”<br />

Tanpa menghiraukan kedua polisi yang masih tampak heran itu, Budiman<br />

langsung masuk ke dalam taman kanak-kanak. Ia melangkah ke tepi danau kecil yang<br />

ada di dalam taman kanak-kanak itu. Sejurus kemudian, pemandangan tidak<br />

menyenangkan segera menyapanya. Seorang lelaki berseragam polisi tengah<br />

menodongkan pistol ke arah lelaki lain yang terikat pada pohon besar. Jarak polisi itu<br />

dengan orang yang diikat kira-kira sekitar lima meter.<br />

Budiman tak menyangka perkiraannya benar. Yang tengah ia lihat saat ini<br />

adalah, Heru yang tengah menodongkan pistol ke arah Julius!<br />

”Heru!” teriak Budiman. ”Hentikan!”<br />

367

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!