13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

17<br />

HANTAMAN DARI MASA LALU<br />

Pemakaman hari itu tampak ramai. Beberapa orang kerabat Rusdi tampak<br />

menghadiri prosesi pemakaman polisi itu. Di mata mereka, Rusdi tetaplah seorang<br />

polisi yang baik.<br />

Budiman mengamati pemakaman Rusdi dengan sedih. Melihat pemakaman<br />

Rusdi membuatnya teringat akan kematian ayahnya dulu. Budiman kecil tak tahu apa<br />

yang sedang terjadi saat itu. Yang ia tahu, beberapa orang terlihat menangis di kamar<br />

mereka. Setelah itu jenazah ayahnya diantar ke pemakaman. Budiman sendiri<br />

menyaksikan bagaimana ayahnya dimakamkan saat itu.<br />

Kini, situasi yang sama terjadi, namun bukan pada dirinya. Heru, temannya<br />

saat taman kanak-kanak itu tengah bersedih hati. Ayahnya yang selama ini ia sayangi<br />

telah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Betapa kehilangan hati Heru. Ingatan<br />

akan ayahnya begitu membekas.<br />

Prosesi pemakaman Rusdi telah selesai. Liang lahat telah kembali tertutup<br />

tanah. Orang-orang yang hadir di sana satu persatu mulai meninggalkan pemakaman.<br />

Yang tersisa tinggallah Heru yang berlutut di depan pusara ayahnya yang masih baru<br />

itu.<br />

Budiman hendak meninggalkan makam ketika dilihatnya Heru masih terpekur<br />

di depan pusara Rusdi. Ia mengurungkan niatnya dan berniat menghampiri Heru. Ia<br />

tak ingin melihat temannya itu bersedih.<br />

”Biarkan saja,” seru seorang lelaki yang menghentikan langkahnya. Budiman<br />

menoleh. Ternyata Fathony yang tengah menatapnya kini.<br />

”Kenapa?”<br />

”Biarkan ia sendiri dulu,” jawab Fathony. “Ia membutuhkan itu,<br />

membutuhkan saat-saat bersama ayahnya. Lebih baik jangan kau usik.”<br />

Budiman menjadi bimbang mendengar nasehat Fathony. Ia memandang Heru<br />

cukup lama. Setelah yakin temannya itu akan baik-baik saja, ia kembali berbalik dan<br />

melangkahkan kakinya meninggalkan pemakaman bersama Fathony.<br />

361

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!