13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Tidak! Tidak mungkin! Tidak mungkin ayah saya meninggal, tidak mungkin!<br />

Baru tadi pagi saya menemaninya jalan-jalan, tidak mungkin!” Heru menjadi histeris.<br />

”Heru tenanglah!” Budiman berusaha menenangkan Heru yang histeris. Ia<br />

mencoba melepaskan cengkeraman Heru pada sang dokter.<br />

”Itu bohong Budiman, itu bohong! Kau tahukan?” Heru menatap Budiman<br />

dengan berkaca-kaca. ”Katakan padaku kalau itu tidak benar Budiman...”<br />

”Heru tenanglah, tenangkan dirimu!”<br />

Heru terdiam. Air mata jatuh deras di pipinya, diikuti dirinya yang terjatuh<br />

berlutut di lantai. Kedua telapak tangannya menempel di lantai.<br />

”Tidak... tidak mungkin...” isaknya pilu. ”Ayah...”<br />

Budiman ikut menangis melihat kesedihan temannya itu. Rusdi telah pergi, ia<br />

telah meninggal dunia. Budiman tak habis pikir dengan yang baru saja terjadi. Kalau<br />

ia tak bisa menguasai emosinya, seharusnya Rusdi sudah meninggal di tangannya.<br />

Ternyata walaupun ia berhasil melupakan dendam itu, Rusdi tetap meninggal dengan<br />

cara yang sama. Yang berbeda hanyalah, siapa yang melakukannya.<br />

Tuhan, apakah ini keadilan-Mu?<br />

***<br />

360

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!