13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Foto yang diberikan oleh Amanda dipegangnya dengan erat. Putrinya itu,<br />

ternyata secantik sang ibu. Gadis itu tak hanya secantik ibunya, melainkan sebaik<br />

ibunya. Itulah yang Julius banggakan. Ternyata buah hatinya itu tidak mewarisi darah<br />

jahatnya.<br />

”Andai aku tahu lebih awal... aku belum sempat meminta maaf padanya.”<br />

“Ia sudah memaafkanmu,” sela Amanda.<br />

“Benarkah?”<br />

Amanda mengangguk. “Itulah yang aku heran. Kenapa ia bisa memaafkanmu<br />

yang telah meninggalkan dirinya sejak belum melihat dunia. Padahal, aku teramat<br />

membencimu, hingga aku tenggelam dalam kutukan yang aku buat sendiri.”<br />

”Apa yang ia katakan?”<br />

”Katanya, kau pasti memiliki alasan meninggalkan dirinya. Ia sangat yakin<br />

dan membelamu, kalau seorang ayah takkan pernah meninggalkan buah hatinya. Itu<br />

yang ia katakan.”<br />

Julius terisak dan kemudian tersenyum. Di satu sisi ia sedih karena telah<br />

meninggalkan putrinya itu. Namun di sisi lain, ia senang karena doanya dulu<br />

terwujud. Doanya bahwa anaknya nanti tidak menjadi seperti dirinya.<br />

”Kalau begitu, sekarang aku bisa menjalani hukumanku dengan tenang....”<br />

*<br />

Budiman menunggu di ruang tunggu kepolisan dengan gelisah. Ia tak<br />

menyangka akan menemui dua kenyataan mengerikan hari itu. Kenyataan tentang<br />

ayahnya, tentang Rusdi, tentang Julius, dan tentang Intan.<br />

Awalnya, saat bertemu dengan Julius ia sudah merasa aneh. Saat penjahat itu<br />

menyebut nama ayahnya. Ternyata, Julius tak lain adalah sahabat sang ayah. Sahabat<br />

yang selama ini berada dalam satu nafas dendam Julius. Sahabat yang tak pernah<br />

ingin mengkhianati persahabatan itu.<br />

Kisah Julius juga membuatnya tahu apa motif penyerangan pada Rusdi. Ia kira<br />

hanya dirinya seoranglah yang memiliki dendam pada Rusdi. Ia salah, ada orang lain<br />

yang begitu dendam pada Rusdi. Semuanya memang mengenai masa lalu.<br />

357

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!