13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Huh, kau benar, aku memang masih sangat jahat sampai sekarang,” balas<br />

Julius. Ia lalu menatap foto sahabat lamanya yang selama ini ia benci itu. “Bodohnya<br />

aku!” tiba-tiba Julius mengumpat dirinya sendiri. “Bodohnya aku, kenapa aku bisa<br />

tertangkap oleh putramu ini, Jun?”<br />

Mendengar penyesalan Julius itu membuat Budiman kini menatap ke arah<br />

sang penjahat. ”Sepertinya kau memang ditakdirkan untuk tertangkap oleh kami,<br />

Yus...”<br />

Julius tersenyum aneh. ”Kau benar Budiman, sepertinya aku memang harus<br />

kalian tangkap. Ironis, dulu Junadi yang menangkapku, sekarang anaknya.” Julius<br />

mendengus kesal. Ia menghembuskan nafas dari hidungnya dan sekarang menatap<br />

Budiman. ”Baiklah Junadi Junior,” ujarnya. ”Kau telah mendengar semua ceritaku,<br />

aku pun juga telah mendengar semua kisahmu. Sekarang apa kau sudah puas? Aku<br />

sudah sangat malas berbicara denganmu lagi. Lebih enak berada dalam selku.”<br />

”Belum,” jawab Budiman datar.<br />

”Belum? Apa maksudmu?” Julius terhenyak. Ia tak menyangka anak<br />

sahabatnya itu masih ingin mengajaknya berbicara. ”Memangnya ada apa lagi?”<br />

”Aku hanya penasaran mengenai kisah keluargamu,” jawab Budiman.<br />

”Hoh, tadi kau tanyakan tentang alasanku menyerang Rusdi, sekarang kau<br />

minta aku ceritakan keluargaku. Untuk apa bocah?”<br />

”Untuk memastikan siapa sebenarnya keluargamu itu,” sahut Budiman dingin.<br />

”Keluargaku? Memangnya apa yang kau tahu?” Julius makin tak mengerti<br />

dengan sikap Budiman.<br />

”Yeah, kalau dugaanku benar, aku masih punya satu informasi lagi untukmu.”<br />

”Memangnya apa yang kau duga?”<br />

”Aku menduga... nama istrimu,” jawab Budiman. ”Namanya Jelita kan?”<br />

Julius terkejut. ”Kau kenal istriku?”<br />

”Tidak, aku tidak kenal. Tapi kenal adiknya, dan juga kenal putrinya,”<br />

Budiman menjawab santai.<br />

”Apa maksudmu?” Julius tersentak. Ia lalu berdiri menghampiri Budiman.<br />

“Apa maksud perkataanmu? Jangan bertele-tele bocah! Tahu apa kau soal<br />

keluargaku?”<br />

354

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!