13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

terkejut karena menurut perjanjian dengan Junadi, aku akan menyerahkan diri seusai<br />

istriku melahirkan.”<br />

”Junadi bajingan!” umpat Julius tiba-tiba. Wajahnya terlihat penuh amarah.<br />

”Bisa-bisanya ia sembarangan mengingkari janjinya, bisa-bisanya...”<br />

Budiman tergetar mendengar kisah Julius. ”Lalu apa yang terjadi saat itu? Apa<br />

hubungannya dengan Rusdi?”<br />

”Ya, ada hubungannya,” jawab Julius. Ia lalu menyambung, ”Saat itu polisi<br />

langsung menangkapku. Aku berontak dan memohon mereka untuk melepaskanku.<br />

Aku memohon kepada mereka untuk mengizinkanku melihat anakku sekali saja. Tapi<br />

polisi-polisi itu tak menghiraukan permohonanku. Mereka terus membawaku keluar<br />

rumah sakit. Ya, mereka menangkapku sehingga aku tidak sempat melihat anakku.<br />

”Aku mencari-cari wajah Junadi di antara polisi-polisi itu, berniat meludahi<br />

wajahnya karena telah mengingkari janji. Tapi aku tak menemukannya. Yang<br />

kutemukan hanya wajah rekannya, wajah Rusdi. Aku memandang wajahnya yang<br />

penuh kemenangan dengan penuh kemarahan. Sejak saat itulah, aku berjanji akan<br />

membalas perlakuan mereka. Aku berjanji akan memburu mereka. Aku berjanji akan<br />

membunuh para pembohong itu... karena mereka telah memisahkanku dari anakku.<br />

Mereka telah memisahkanku...<br />

”Aku langsung dimasukkan ke dalam penjara hari itu juga. Beberapa jam<br />

kemudian aku dipindahkan keluar kota, ke kota Tenggarong. Aku didakwa melakukan<br />

kejahatan berantai dengan vonis hukuman maksimal, yaitu hukuman mati. Semenjak<br />

itu aku tak pernah lagi bertemu dengan anakku. Sejak itu aku tidak pernah mengetahui<br />

kabar dari istriku, Jelita. Aku benar-benar terpisah.<br />

”Kurang lebih dua puluh tahun telah berlalu. Selama itu pula aku menunggu<br />

waktu bebasku. Selama itu pula aku menyimpan dendam pada dua orang polisi yang<br />

telah menghancurkan hidupku. Ya... selama itu memang. Karena itulah, ketika<br />

beberapa bulan yang lalu kudengar waktuku akan segera tiba, aku segera<br />

mempersiapkan pembalasn dendam.<br />

“Aku pun akhirnya bebas. Aku cukup nekat kembali ke kota ini. Aku mencoba<br />

mencari tahu keberadaan istri dan anakku. Dari keterangan yang kudapat, aku<br />

mengetahui kalau istriku telah meninggal saat melahirkan anak kami. Sedangkan<br />

anakku dibawa dan dirawat oleh saudara istriku.<br />

350

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!