13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Kejahatan ’orang dalam’ paman itu berjalan tanpa ada persoalan berarti.<br />

Tidak ada satu pun rekan yang mengetahui kalau gagalnya penggerebekan ataupun<br />

penangkapan para penjahat itu dikarenakan ulah paman. Ya, mereka tidak pernah<br />

mengetahuinya. Hingga suatu saat....<br />

”Ayahmu, Junadi Anas, datang dan mengetahui semua perbuatan itu. Ayahmu<br />

begitu marah mengetahui kejahatan paman selama ini. Ia tak menyangka kalau<br />

sahabatnya telah menyeleweng dari tujuan dasar kepolisian. Ia lalu berniat<br />

melaporkan perbuatan paman tersebut pada kepolisian. Paman yang tak ingin<br />

kehilangan pekerjaan lalu memohon padanya agar menyimpan rahasia ini. Tapi,<br />

ayahmu tetap teguh pada pendiriannya.<br />

”Paman menjadi bingung. Paman tidak tahu harus berbuat apa untuk<br />

menyelamatkan karir paman. Ayahmu pasti akan memberitahu pihak kepolisan atas<br />

kejahatan paman dan paman pasti akan dikeluarkan. Paman yang sedang kalut<br />

akhirnya menemukan sebuah cara untuk menyelamatkan karir paman di kepolisian.<br />

Yaitu... membungkam ayahmu...”<br />

Budiman menelan ludah. Jadi, itukah alasannya?<br />

”Maafkan aku Budiman...” ujar Rusdi melihat ekspresi keterkejutan Budiman.<br />

”Teruskan!” Budiman kembali membentak.<br />

”Baik...baiklah.” Rusdi kemudian meneruskan ceritanya. ”Paman tahu,<br />

membunuh ayahmu secara langsung akan sangat beresiko untuk paman. Detektif<br />

kepolisian pastilah bisa mengetahui siapa pembunuh sebenarnya. Karena itu, paman<br />

yang sudah gelap mata menyuruh seorang dukun Dayak yang terkenal jahat dan sakti<br />

untuk mengirimkan sihir pada ayahmu. Sebuah sihir hitam pembunuh...”<br />

”Saman,” potong Budiman dengan nada amarah.<br />

”Kau tahu nama dukun itu rupanya?” sahut Rusdi. ”Kau tahu dari mana?”<br />

”Itu tak penting, teruskan saja ceritamu!”<br />

Rusdi lalu meneruskan ceritanya. ”Ya, Saman yang mengirimkan sihir itu.<br />

Mengetahui kalau sihir hitam telah dikirimkan kepada ayahmu, paman menjadi lega.<br />

Paman rela meskipun dikeluarkan dari kepolisian akibat laporan ayahmu, yang<br />

penting ayahmu itu telah menerima pembalasan dari paman. Tetapi rupanya perkiraan<br />

paman salah. Sesuatu terjadi, sesuatu yang lebih buruk, yang akan paman sesali<br />

selama hidup.”<br />

325

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!