13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Budiman mengangguk lemah. Ia berlalu dari hadapan Rusdi. Rusdi sendiri<br />

terdiam menatap kepergian Budiman. Ia merasa sangat bersalah.<br />

*<br />

“Kenapa kau diam saja? Kenapa kau tak bergerak, bodoh? Pembunuh itu ada<br />

di depanmu, kau bisa membunuhnya sekarang. Ayo, kau harus membalas dendam ini.<br />

Apa kau tak ingat bagaimana kehidupan keluargamu akibat ulah bajingan itu?”<br />

*<br />

Budiman segera terbangun dari tidurnya. Ia bermimpi buruk, mimpi yang<br />

memaksanya untuk membalas dendam.<br />

Budiman segera teringat masa lalunya. Ia ingat kalau dulu waktu ia kecil, ia<br />

dan keluarganya berada dalam kebahagiaan. Mereka hidup tenang bersama. Namun,<br />

semenjak kematian ayahnya, kebahagiaan itu menjadi hilang. Semenjak itu, ibunya<br />

menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Ibunya membanting tulang dengan<br />

begitu keras untuk bisa menghidupi ketiga anaknya. Sungguh masa-masa yang sangat<br />

sulit dan takkan bisa dilupakan.<br />

Sekarang ia telah dewasa. Ia telah tahu bagaimana perjalanan hidupnya<br />

dengan jelas. Dendamnya yang selama ini ia simpan sedang menggelegak. Ya,<br />

pembunuh itu ada di dekatnya. Pembunuh itu ada, dan ia harus membalaskan dendam<br />

keluarganya. Dendam yang begitu dalam, yang begitu lama terpendam.<br />

Tetapi di lain sisi, pembunuh itu adalah ayah dari teman karibnya. Ayah dari<br />

teman yang telah ia anggap sebagai sahabat. Teman yang telah berbuat banyak<br />

untuknya. Ia pun menjadi ragu untuk melaksanakan niat itu.<br />

Dilema, itulah yang terjadi padanya saat ini. Ia berada di persimpangan jalan,<br />

antara dendam dan persahabatan. Ia ingin menuntaskan dendamnya, tetapi ia tak ingin<br />

merusak persahabatannya dengan Heru. Semuanya benar-benar sulit saat ini. Apa<br />

yang harus ia lakukan?<br />

Budiman memang sudah berhenti dari semua sisi gelapnya. Namun, tidak<br />

untuk dendam kematian ayahnya ini. Ia bersedia kembali menjadi seorang yang<br />

316

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!