13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Sepertinya kau harus mulai membiasakan hal ini,” ucap narapidana berambut<br />

gondrong. Ia lalu menoleh ke seberang lapangan, ke arah narapidana lain yang sedang<br />

mencabut tanaman liar. ”Kau lihat dia!” tunjuknya pada narapidana itu.<br />

”Aku lihat, si Yus kan?”<br />

Narapidana berambut gondrong tersenyum kecut. ”Ya, si Yus brengsek itu. Si<br />

brengsek itu sudah dua puluh tahun tinggal di sini. Sebentar lagi ia akan menghirup<br />

udara bebas. Kau lihat dia, dia tak pernah mengeluh,” ujarnya. ”Ya, mungkin karena<br />

ia memang mengakui kesalahannya, atau mungkin ia memang sudah tidak punya<br />

semangat hidup. Ia menjalani semua kegiatannya di sini dengan biasa saja, tanpa<br />

keluhan. Tidak seperti kau, baru lima tahun di sini sudah meradang. Yus itu sudah<br />

lama di sini, tapi ia tak mengeluh sedikit pun.”<br />

”Ya, kau benar,” sahut narapidana botak. ”Tapi aku heran dengan dia. Dia<br />

sudah cukup tua, hampir seluruh hidupnya dihabiskan di sini. Bagaimana ya?”<br />

narapidana itu memandang sekilas pada sosok yang dipanggil Yus itu. ”Aku<br />

penasaran, kenapa ia tak pernah mengeluh. Kenapa pula ia selalu berdiam diri. Cukup<br />

mengherankan untuk seorang perampok sekaligus pembunuh berdarah dingin seperti<br />

dia. Apa dia sudah benar-benar tobat?”<br />

”Entahlah,” narapidana berambut gondrong mengangkat kedua bahunya. ”Dia<br />

sangat aneh. Mungkin dia terlalu sedih karena tak seorang pun datang<br />

menjenguknya.”<br />

ini.”<br />

”Kejahatannya mungkin terlalu besar sehingga ia mendapat balasan seperti<br />

”Hei kalian!” terdengar suara keras dari arah yang lain. Kedua narapidana<br />

yang sedari tadi berbincang menoleh bersamaan. Tampak seorang sipir<br />

mengacungkan tongkat ke arah mereka. ”Kerja yang becus! Jangan ngobrol aja!”<br />

”Iya...iya...”<br />

”Huh, baru jadi sipir saja sudah sombong,” sungut narapidana berambut<br />

gondrong kesal. Keduanya kemudian melanjutkan pekerjaan mereka.<br />

Orang yang bernama Yus mencabut tanaman liar dengan kasar. Ia lalu<br />

mencoba mencabut sebuah tanaman berduri dari tempatnya. Dengan sekali tarik,<br />

tanaman itu tercerabut dari tanah. Darah perlahan menetes dari telapak tangannya.<br />

Bukannya kesakitan, lelaki itu justru tersenyum mengerikan.<br />

303

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!